Jumat, 25 September 2009

KIDUNG RUMEKSA ING WENGI

Menatap zaman edan yang begitu menyengsarakan sendi-sendi kehidupan rakyat, hidup serba tidak menentu, semuanya serba sulit menentukan sikap, serta tidak ada fundamen keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang benar dan kokoh, sebenarnya sudah diantisipasi nenek moyang kita jauh hari sebelum hal itu terjadi. Orang-orang yang Waskita ”wong kang limpad ing budi” (orang-orang yang mampu membaca tanda jaman).
Salah satu alternatif dari sumbangan orang Jawa menghadapi jaman edan ialah membaca ”Kidung Rumekso Ing Wengi”(KRIW), yang merupakan karya Sunan Kalijaga sehabis sembahyang malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering dilantunkan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll atau peronda di malam hari yang sunyi.
Bait yang utama dari KRIW itu sangat dikenal karena berisi mantra tolak balak, sedangkan bait selanjutnya yang berjumlah delapan jarang dinyanyikan karena dianggap terlalu panjang.
Laku kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.

Kidung Rumeksa Ing Wengi
----------------------------
Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno
Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak
Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa
Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman
Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhamad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal


Terjemahan dalam bahasa indonesia:
Ada kidung rumekso ing wengi. Yang menjadikan kuat selamat terbebas
dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun
tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.
Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi
rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.

Jumat, 18 September 2009

TAROT DALAM PETA DAN POLA JIWA KALACAKRA

Karya sastra Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu telah mengilhami saya untuk menciptakan sebuah bagan yang merupakan peta dan pola jiwa menurut keilmuan tarot yang sekali gus disempurnakan dengan carakan walik.



1. Roh Suci - Cakra Mahkota 2. Dzatullah - Cakra mata ketiga (maskulin) 3. Sirullah - Cakra Mata Ketiga (feminin) 4. Sifatullah - Cakra Tenggerokan 5. Wujudullah - Cakra Tenggerokan 6. Kamayan - Cakra Jantung 7. Prabowo - Cakra Pusar 8. Pangaribowo - Cakra pusar 9. Kodratullah - Cakra Kemaluan 10.Bayu Sejati - Cakra Dasar 11.Kharomah - titik pusat di antara Dzatullah, Sirullah, Sifatullah, dan Wujudullah

Penjabaran Peta Jiwa Kalacakra.

10. BAYU SEJATI, tubuh dan sensasi; perwujudan segala sesuatu yang membumi. Pusat hidup keseharian anda, yang memuat empat elemen: api, air, udara, dan bumi. Atauyang juga dapat diuraikan sebagai luwamah, amarah, supiah, mutmainah), yaitu pemicu timbulnya aneka macam keinginan. Hasil secara fisik atau dimaknai sebagai kendaraan. Lingkungan. Rumah, Tubuh. Perasaan dan pengertian. Apakah yang menjadi titik pusat yang mendasari Anda? Bagaimana caranya hal itu secara fisik memanifestasi Anda? Bagaimana suasananya?

Cakra dasar. Daya kekuatan tenaga kekuasaan Allah. Energi Kundalini. Pusat lauwamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Empat warna menurut ritual Jawa: merah (sirullah), putih (dzatullah), hijau lumut (wujulullah), kuning (air)

Hurufnya: nga, ta
Nga, Ngracut busono ning manungso
Ta, thukul soko niat

9. KODRATULLAH, dasar, Bulan. Zat dasar kesadaran, ide-ide cemerlang, impian, khayalan, gairah. Kegiatan kemampuan pada unsur-unsur kegaiban, dan tembus pandang. Dasar masa silam, atau karma. Kebiasaan-kebiasaan. Kumpulan bawah sadar. Bagaiimana gairah Anda dalam keadaan tersebut? Apa yang terjadi dalam dunia astral, yakni dalam alam bawah sadar Anda? Apa dasar kesadaran Anda? Kegaiban apa, atau kegiatan tembus pandang apa yang mempengaruhi Anda?

Cakra kemaluan. Bayangan Rahsa Jati. Kekuatan dan keindahan. Syahwat. Warnanya ungu.

Hurufnya ba, ga.
Ba, Bayu Sejati kang andalani
Ga, Guru Sejati kang muruki

8. PANGARIBOWO, kemegahan, Mercury. Apa yang kamu pikirkan. Ilmu mantik. Kecerdasan, penalaran. Pengetahuan benar dan palsu. Yaitu tempat disimpannya hukum-hukum moral dan kebenaran. Ekspresi pengungkapan lisan, dan berkomunikasi. Perajin. Ilmuwan. Peneliti. Perencana. Teknologi. Perencanaan. Ambisi. Kemampuan menaklukkan. Sihir. Perlambang dan kiasan. Penuh akal. Jahil dan senang menggrecoki Bagaimana Anda berpikir dan berkomunikasi? Bagaimana Anda menggunakan pengetahuan kekuatan gaib Anda? Kebenaran apakah dari perihal tersebut dan apakah hal itu dinyatakan secara gamblang?

Cakra pusar. Bayangan Roh Suci. Angan-angan. Daya cipta. Ilmu mantik. Moral. Kemegahan. Warnanya oranye.

Hurufnya ya, ja.
Ya, Yen rumonso tanpo kirono
Ja, Jumbuhing kawulo Gusti

7. PRABOWO, perasaan, mencapai kemenangan, Venus. Apa yang kamu cintai. Keinginan-keinginan di belakang motivasi dan semangat. Ilham. Perasaan-perasaan suka dan tidak suka. Kemitraan dengan orang lain, terutama yang berhubungan dengan kelamin. Kenikmatan berkesenian dan hawa napsu. Menemukan keindahan. Perasaan-perasaan. Penghargaan. - erat hubungannya dengan titik solar pleksus) Kehendak apakah yang berada di belakang motivasi-motivasi Anda? Bagaimana hubungan Anda dengan orangt-orang lain? Apakah yang Anda cintai? Bagaimana Anda melihat dan merasakan pengalaman keindahan dan kenikmatan?

Cakra pusar. Bayangan Guru Sejati. Penalaran. Komunikasi. Daya kekuatan gaib. Pemahaman kenikmatan dan keindahan. Warnanya hijau dalam spiritual Jawa.

Hurufnya ma, nya
Ma, Mati biso bali
Nya, Nyoto tanpo mata, ngerti tanpo diwuruki.

6. KAMAYAN, keindahan, cinta - erat hubungannya dengan cakra jantung. Planet Matahari Apakah inti permasalahan yang Anda hadapi? Bagaimana kesehatan dan stamina Anda? Apakah cita-cita dan kecenderungan minat Anda? Bagaimana orang melihat Anda?

Cakra jantung. Bayangan Allah. Cinta tanpa pamrih. Warnanya kuning kemilau dalam spiritual Jawa.

Hurufnya, da pa
Da, Dhuwur pungkasane, endhek wiwitane
Pa, papan tanpo kiblat

5. WUJUDULLAH, letak kemauan, kekuatan dan semangat. Saturnus. Bagaimana Anda menghadapi setiap tantangan, hambatan, frustrasi dan ketidak selarasan? Apakah kebiasaan-kebiasaan jelek yang harus dihilangkan dan kendala yang harus Anda atasi? Di mana Anda melampiaskan sifat agresi dan kemarahan Anda?

Cakra tenggorokan. Lawwamah. Mars. Daging. Elemen tanah. Semangat, kekuatan kemauan, dendam, tabah, tamak, lamban. Warna hitam dalam spiritual Jawa

Hurufnya sa, ta.
Sa, Sifat hono kang wiwit.
Ta, Tetep jumeneng ing Dzat kang wiwit.

4. SIFATULLAH, limpahan rahmat, cinta, pengawasan, pengendalian. Apakah peluang-peluang dan pemberian-pemberian yang Anda pernah terima? Siapa dan apa yang membantu Anda selama ini? Di manakah kemampuan Anda dan bagaimana kemampuan itu dikenali masyarakat lingkungan Anda?

Cakra tenggorokan. Sifatullah. Yupiter. Air. Tulang sumsum. Hasrat keinginan. Limpahan rahmat. Akal-budi (mind). Pengendalian dan pengawasan. Bijaksana dan arif. Anugerah yang pernah diterima. Warna kuning muda dalam spiritual Jawa.

Hurufnya la, wa,
La, lali eling wewatasane.
Wa, Wujud kang kirono.

3. SIRULLAH, pengertian/pemahaman - erat hubungannya dengan cakra mata ketiga. Saturnus. Bagaimana Anda mengungkapkan gagasan-gagasan Anda? Apa yang Anda pelajari dari keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala yang ada? Bagaimana sifat feminin keibuan yang dimanifestasikan oleh ibu?

Cakra Mata Ketiga. Amarah. Darah. Elemen api. Sisi feminin. Emosi. Tekad dan ketekunan. Warna merah

Hurufnya ra, ca.
Ra, Roso kuoso tanpo kirono.
Ca, Cipto roso karso kuoso

2. DZATULLAH, kearifan/sabda Tuhan - erat hubungannya dengan mata ketiga. Kemauan menukik dunia spiritual. Uranus Energi apa yang mempengaruhi kepribadian Anda? Bagaimana Anda mengambil inisiatif dan melaksanakan dorongan-dorongan kehendak Anda? Kearifan apa yang anda pelajari dari setiap situasi? Nilai apa yang berkesan tentang sifat maskulin dari bapak?

Cakra Mata Ketiga. Mutmainah. Napas. Elemen Udara. GURU SEJATI. Sabda Tuhan. Sisi maskulin. Pasrah. Watak jernih. Belas kasih. Sisi maskulin. Warna putih berdasar spiritual Jawa.

Hurufnya da, ka.
Da, Dumadi kang tanpo kinardi.
Ka, Karso juoso tanpo kirono.

1. ROH SUCI Alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi.Neptunus. Apakah hal yang ideal yang menjadi idaman Anda? Apakah alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi?

Hurufnya na, ha
Na, Nur urip cahyo wewayangan,
Ha, Huripku cahyaning Allah

KHAROMAH - terletak pada titik tengah antara Sirullah-Dzatullah-Wujudullah-Sifatullah. Pengetahuan tersembunyi apakah yang dapat menolong Anda, memanifestasikan aspirasi-aspirasi luhung Anda? Apakah Anda siap menggunakannya?

Apa yang dijelaskan oleh Wujudullah - Kamayan - Prabowo tentang dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda?

Bagaimana Pangaribowo - Kamayan - Sifatullah menggambarkan komunikasi, penulisan, penerbitan perjalanan, pengajaran dan filsafat Anda?

Bagaimana Anda mencapai transformasi diri melalui energi yang tergambar pada Tonggak Tengah: Roh Suci - Kamayan - Kodratullah - Bayu Sejati?

Nadi Kalacakra sebagai penghubung Periksalah kembali struktur titik-titik pandang diagonal Wujudullah - Kamayan - Prabowo yang menggambarkan dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda

Ani Sekarningsih

Jumat, 28 Agustus 2009

CARA SETTING GPRS PADA HP

MATRIX
Setting OTA:
Kirim SMS ke888 dengan pesan :
ACT[spasi]GPRS

MENTARI
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3000 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP

Setting Manual :
GPRS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs

MMS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://mmsc.indosat.com
IP Address : 10.19.19.19:8080
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatmms

IM3
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3939 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP

Setting Manual :
GPRS

Connection name : M3-GPRS
Access point name : www.indosat-m3.net
User name : gprs
Password : im3
Authentication : Normal
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)

MMS
Connection name : M3-MMS
Access point name : indosatmms
User name : indosatmms
Password : indosatmms
Authentication : Normal
Homepage : http://mmsc.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)

TELKOMSEL
KARTU HALLO
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS

KARTU SIMPATI/KARTU AS
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi]angka dibelakang simcard Anda (Nomor ICCID/Integrated Circuit Card Identification)
Kemudian tunggu beberapa saat, Anda akan mendapat SMS konfirmasi bahwa aplikasi GPRS sedang diproses. Waktu yang dibutuhkan sekitar 48 jam. Setelah GPRS aktif, Anda akan mendapat notifikasi SMS lagi yang menyatakan GPRS sudah aktif.

Setting Manual :
GPRS

Profile Name : TSEL GPRS
APN : Telkomsel
User name : wap
Password : wap123
Authentication : Normal
Gateway IP address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201 atau 8000

MMS
Connection Name: tel-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: mms
Username: wap
Prompt Password: No
Password: wap123
Authentication: Normal
Proxy address: 10.1.89.150
Homepage: http://mms.telkomsel.com/
Connection Security: Off

XL
Setting OTA via SMS ;
Ketik SMS dengan isi : GPRS[spasi][spasi] Kirim ke 9667
Ketik SMS dengan isi : MMS[spasi][spasi] Kirin ke 9667

Setting Manual :
GPRS
Connection Name: XL-GPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://wap.lifeinhand.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080

MMS
Connection Name: XL-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlmms.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080

3 (THREE)
Setting Manual :
GPRS

Settings’ Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs

MMS
Settings’ name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No

KARTU AXIS

Parameter Umum GPRS
Connection Name : AXIS
Data Bearer : GPRS atau PS
Access Point Name (APN) : AXIS
Username : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway/Proxy IP Address : 10.8.3.8
Gateway/Proxy Port : 9201 atau 8080
Homepage : http://wap.axisworld.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Parameter Umum MMS
Connection Name : AXISmms
Data Bearer : GPRS atau PS
Access Point Name (APN) : AXISmms
Username : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway/Proxy IP Address : 10.8.3.8
Gateway/Proxy Port : 9201 atau 8080
Homepage / MMS Server : http://mmsc.AXIS
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Sumber : selular.co.id

Rabu, 26 Agustus 2009

Setting Internet Menggunakan Handphone

Pada saat ini internet menggunakan Provider Cellular adalah solusi alternatif dan tercepat dalam mengakses internet. Kita tidak perlu harus menyediakan Modem dan line tlp atau bahkan mengurus registrasi berlangganan ISP tertentu. Namun dalam hal ini ttp ada konsekuensinya yaitu tarif yang lumayan Mahal. Sekedar catatan, saat ini tarif akses GPRS termurah adalah pada IM3 & MENTARI dengan tarif Rp 1,-/kb (SEMOGA NGGA BERUBAH). Sedang provider lain macam XL dan Telkomsel masih terbilang tinggi. Berikut langkah-langkahnya Dengan Asumsi ponsel sudah terdeteksi sebagai modem :

1. Klik kanan my computer – properties dan klik tab hardware dan klik device manager. Kemudian perhatikan Modem yang terdeteksi.


2. Double klik pada modem ponsel yang terdeteksi, kemudian klik tab advanced. Lalu isikan pada field Extra setting seperti berikut : at+cgdcont=1,”IP”,”www.indosat-m3.net”

3. Pada akhir kode terdapat tulisan “www.indosat-m3.net”, baris tersebut untuk pengguna im3. Ganti lah kode tersebut dengan “satelindogprs.com” apabila menggunakan MATRIX/MENTARI, “www.xlgrps.net” apabila menggunakan XL, dan “internet” apabila menggunakan TELKOMSEL.

Oke, setelah itu buat panggilan DIAL UP seperti biasa dan masukan User Name dan Password serta dial Number nya. Berikut daftar masing-masing Provider.

TELKOMSEL
User : wap
Password : wap123
Dial : *99***1#

MATRIX
User : [kosongkan]
Password : [kosongkan]
Dial : *99***1#

IM3 (volume based, cocok buat chatting)
User : gprs
Password : im3
Dial : *99***1#

IM3 (DURASI – cocok untuk download) Rp 100,-/menit
User : indosat@durasi
Password : indosat@durasi
Dial : *99***1#

XL
User : xlgprs
Password : proxl
Dial : *99***1#

Sebagai saran, apabila wilayah sudah tercoverage 3G gunakan Modem 3G atau ponsel yang sudah mendukung 3G. Karena sesuai pengalaman browsing menggunakan Ponsel 3G Nokia 6233 via IM3 bandwich rata-rata 320kbps – 360 kbps. Jauh sekali perbedaan nya ketika masih mengakses via GPRS menggunakan Nokia 3230 (dengan bluetooth juga). Bandwich tidak pernah lebih dari 50kbps.

ERROR CODE CANON MP145/MP160 :

E2-2 = tidak ada kertas (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = tidak ada tinta/cartridge
E5-5 = ink cartridges tidak terpasang atau cartirdge yang terpasang salah (tidak compatibel)
E8 = absorber full, atau platen waste ink absorber full mita direset
E9 = hubungan ke digital camera / video camera tidak support
E14 = Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge tidak terpasang E16 - Ink remaining is unknown
E16 -E19 = masalah pada scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error (bagian cleaning head)
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = ink absorber full or platen waste ink absorber full > reset dengan toolsnya
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error - USB
E37 17 = motor driver tidak normal
E40 20 = hardware lain error
E42 22 = Scanner error

CARA MERESET WASTE INK COUNTER CANON MP160/MP145
Sebelum mereset lihat dulu pesan error yang terdapat pada lcd printer anda :
cara dibawah ini digunakan untuk memperbaiki printer yang mempunyai pesan ERROR E27

1. Matikan printer(pastikan kabel power masih terpasang), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan dan tahan tombol ON/OFF dan lepas STOP/RESET,
kemudian tekan tombol STOP/RESET 2x
2. Lepaskan kedua tombol, sekarang printer dalam posisi SERVICE MODE (pada LCD printer muncul angka"0")
3. Setelah lampu on/off berwarna hijau, silahkan tekan tombol STOP/RESET sesuai dengan petunjuk berikut:
di tekan 1x = lampu Orange nyala >untuk Service pattern print
di tekan 2x = lampu Hijau nyala >untuk EEPROM print
di tekan 3x = lampu Orange nyala >untuk EEPROM reset
di tekan 4x = Lampu Hijau Nyala >untuk Waste ink counter reset
4. Matikan printer dan cabut kabel POWER.
5. Hidupkan kembali printer anda

RESETTER IP 1980

Untuk mereset printer canon IP1980 gunakan reseter IP1880 dijamin OK

Error code canon IP1300, IP1700, IP1200, IP1880, IP1980
3x orange 1x hijau = mekanik error
4x orange 1x hijau = absorber full > direset dengan general tools
5x orange 1x hijau = cartirdge black/colour bermasalah
7x orange 1x hijau = cartirdge black/colour bermasalah
8x orange 1x hijau = absorber full > direset dengan general tools
12x / 15x orange 1x hijau = cartridge detection

Minggu, 23 Agustus 2009

Exstraking Sata Driver Dari EXE tanpa FDD

Options:
Obiously, you don't have any option to use Floppy Disk.


Materials needed:

1) SATA drivers(from your respective chipset manufacturer website, for me it's intel http://downloadcenter.intel.com)
2) WinImage(30 days trial copy from http://www.winimage.com)


Steps:
1) Download the intel SATA drivers. Make sure you get the correct file by downloading something called "Floppy Configuration Utility".


2) Extract the file and you will get green icon "f6flpy32".


3) Extract the "f6flpy32" again and you will get this a file with .IMA extension.


4) Ok, now you need to open up WinImage and browse to the latest extracted folder "f6flpy32" to load the .IMA file.


5) TATA, you will see all the SATA driver files needed for slipstreaming WinXp using nLite. Before you can use them, extract them to any folder(I name it "SATA driver" on my desktop) by selecting all of the files and choose "Extract".


6) You will be prompted, choose "Extract all files into the same folder".


7) If you open up the "SATA driver" folder, the content is exactly the same with the content Floppy Disk. The difference is that you don't need a FD.

Mengubah Gambar Ikon Di sebelah URL

Materials needed:
1) Get your desired icon picture(around 22 x 22 pixel).


Steps:
1) Get an image of gif, jpg, bmp, ico, png type. Its dimension should be around 22x22 pixel(you can use Windows Paint to resize it).


2) Upload the image to ImageShack(http://imageshack.us/). Please login through the link sent to your email.


3) Click on "My Images" after you login.


4) You can see the image that you uploaded just now. Click on the "i" button.


5) Take note the link in the "Direct" field.


6) Now login to your blogspot and choose "Layout"->"Edit HTML". Look for "HEAD" in the template as shown in 3.


7) Paste the following codes after the "HEAD" as shown in print screen. The bold address will be from STEP 5.
#link href='http://img217.imageshack.us/img217/3580/globewx5.png' rel='SHORTCUT ICON'/'@
*please replace # with < and @ with > or else it wouldn't work.


8) Lastly, click on "SAVE TEMPLATE" and it's all set.

Cara memasukkan Slipstraming SATA driver pada Bootable XP dengan nLITE

Options:
A) If you don't have Floppy Disk Drive especially on a notebook. You still can install Win Xp but you need to read the "Slipstreaming SATA driver into WinXp boot cd using nLite".
B) If you have FD drive, skip this step and go to "Shrink Vista Partition for WinXp Installation".
C) If you have an empty partition for WinXp installation, proceed to "WinXp Installation"


Materials needed:
1) nLite(download here), a free tool to help you slipstreaming(integrate) your SATA drivers into WinXp installation disk.
2) Extracted SATA drivers(if you are using Intel chipset Intel 82801GR/GH, 631xESB/632xESB, 82801GHM, ICH8R/ICH9R, 82801HEM SATA RAID Controller, get the drivers from here)


Steps:
1) Get your Windows XP installation disk and copy the contents to a new folder(I named it "WinXp").

2) Extract the SATA drivers you downloaded into a folder, namely "Floppy 32Bit". (Need help for "Extracting SATA driver from their EXE without Floppy Disk(FD)")

3) Run nLite->choose "Next".


4) Now, locate the Windows folder(for me, it's "WinXp").


5) Next again and you will come to "Presets". Ignore this by choosing "Next" again.


6) In "Task Selection", choose "Drivers" and "Bootable ISO" by high-lighting them.


7) Choose "Insert"->"Single driver"


8) Browse to the SATA driver folder(I named it "Floppy 32Bit") and select either one of the .INF file, I choose "iaahci.inf".


9) A screen like below will pop-up, make sure it's "Textmode driver" and select all of them by holding CTRL+A key and choose "OK"


10) You shall see something like this. Choose "Next" and you will be prompted.


11) Choose "Yes" to start the process.


12) Let it finish and choose "Next".


13) Finally, you can create your project as ISO image or burn it directly to CD-R under "Mode". I choose "Direct Burn". You can put anything for "Label" but not too long. Choose "Burn" and you will be prompted again.


14) Choose "Yes" to burn it to CD-R. Wait for it to finish and choose "Next"


15) Choose "Finish" to exit nLite.



Proceed to?
A) Go to "Shrink Vista Partition for WinXp Installation" if you don't have any partition to use.
B) If you have an empty partition for WinXp installation, proceed to "WinXp Installation"

Senin, 17 Agustus 2009

MENGHUBUNGKAN HP KE INTERNET

Sekian lama aku internetan pake HP, ternyata masih banyak temen2 yang belum pernah nyoba. Tentunya karena terbentur pada 'cara', yang masih belum semua orang tau.
Berawal dari situ, sebagai orang yang beriman, aku mau berbagi info untuk ber-internetan melalui HP.

Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan aktifitas ini:

  1. 1 unit PC lengkap dengan keyboard mouse, dan diinstall Windows XP (windows lain sama aja, tapi ruwet di driver HP-nya)
  2. Sebuah HP yang support GPRS, dan sudah bisa konek GPRS-nya. Kalo yang untuk kartu IM3, otomatis aktif saat kartunya diaktifkan. Untuk Simpati masih perlu register dulu, dan untuk nomor lain, SWGTL. Silakan konsultasi dengan Mbak CSO masing-masing.
  3. Perangkat koneksi, dari HP ke PC. Boleh pake kabel data, pake Bluetooth, atau IrDA (Infrared Data Adapter). Sekalian drivernya. Dan diinstall sekalian. Pokoknya sudah bisa kirim-kiriman antara PC dan HP.
  4. Itu aja dulu.

Setelah memiliki semua syarat di atas, berikut langkah-langkahnya:

Buka Control Panel, lalu pilih Phone and Modem Options, sehingga akan muncul gambar seperti ini:

Perhatikan daftar tersebut. Minimal ada satu modem, yang mengatakan bahwa dia adalah koneksi dari Bluetooth atau Infrared, atau Datacable. Untuk nomor port, biasane acak. Punyaku pake port COM20.

Kalo ternyata belum ada modem yang sesuai, maka hal-hal ini mungkin terjadi:

  1. Untuk Bluetooth, anda mungkin belum melakukan pairing antara HP dan PC.
  2. Untuk Infrared, mungkin HP-nya kesenggol, sehingga gak nyambung lagi.
  3. Pastikan driver sudah terinstal dengan baik dan benar.
  4. Jika masih sulit, telp aja ke 0856-361-9400. Bebas pulsa. Email: aryo@aryosanjaya.net

Ketika sudah ada modemnya, maka langkah berikutny adalah melakukan koneksi.

Buka Control Panel lagi, pilih Network Connections, lalu New Connection Wizard. Ikuti langkah-langkahnya dengan menekan Next...

  • Untuk Connection Type, pilih Connect to the Internet
  • Getting Ready, pilih Set up my connection manually
  • Internet Connection, pilih Connect using a dial-up modem
  • Pada daftar modem, pilih (cawang/centang) pada modem anda.
  • Pada ISP Name, tuliskan pengenal koneksi. Misale IM3
  • Phone number, isikan *99#
  • Pada dialog pengisian username dan password, sesuaikan dengan setting kartu anda. Kalo menggunakan IM3, username gprs dan password im3.
  • Finish

Setelah itu, akan muncul dialog koneksi:

Tekan Dial, maka akan dilakukan koneksi:

Saat itu, berdoalah...

Kalau sukses, maka pada Traybar anda (dekat dengan jam sistem) akan muncul ikon koneksi, yang menandakan bahwa PC anda sudah konek dengan Internet!!!

Jumat, 14 Agustus 2009

Cara Upgrade HSDPA Speed ke 7.2 Mbps

Tutorial untuk mengupgrade Speed Sierra 881U atau 885U dari 3.6 ke 7.2 mbps:
  1. Langkah pertama yang kita lakukan: Kita buka Device Manager yang terletak di Control Panel Windows (Start -> Control Panel -> Administrative Tools -> Computer Management -> Device Manager). Kemudian kita cari di COM berapa Sierra AT Command terletak pada device manager port. Di contoh komputer kami, Sierra AT Command terletak pada com 10
  2. Klik start >> all programs >> accessories >> communication>>hyperterminal, lalu isi nama koneksi sesuai dengan yang kita inginkan
  3. Drag menuju ke com kita, lihat pada gambar Kita menggunakan COM10.
  4. Ketik "ATI0" untuk mengetahui manufacture dan firmware yang digunakan, jika berhasil maka akan muncul seperti pada gambar di bawah ini
  5. Ketik "AT!HSDCAT=8" (untuk mengeset nilai download menjadi 7.2mb/s, defaultnya =6=3.6mb/s) lalu tekan enter.
    kemudian ketik lagi "AT!HSUCAT=5" (untuk mengeser nilai upload menjadi 2mb/s , defaultnya =3=1.4mb/s)lalu tekan enter
  6. Lepas sierra anda, lalu konekkkan kembali. sekarang, coba anda konekan 3G watcher anda. jika berhasil maka speed anda akan berubah menjadi 7.2Mbps

DISCLAIMER:

Dallas Komputer tidak menanggung kerusakan yang diakibatkan oleh pengupgrade-an sendiri secara tidak benar.

Cara Setup BROOM IM2 Unlimited

Sebelumnya silahkan baca tutorial Cara Setup 3G Watcher untuk Sierra 881.

Selanjutnya khusus untuk BROOM IM2, ada sedikit penambahan setting:

1. Masuk ke 3G Watcher

2. Ke Tools -> connection -> Profiles > Pilih profile IM2 anda -> Advanced -> TCP/IP setting -> Authentication:

  • Ganti ke PAP
  • WINS: YES

Cara Setup 3G Watcher Sierra 875/881

Langkah-Langkah untuk Setup Modem Sierra 875/881 supaya terkonek dengan internet:

  1. Pertama-tama pastikin WIFI di Laptop anda TIDAK NYALA untuk pengguna laptop. Untuk pengguna desktop yang menggunakan WIFI, harus anda MATI-kan juga WIFI-nya.
  2. Jangan memasang modem terlebih dahulu ke computer.
  3. Masukkan CD bawaan modem Sierra 875/881 ke dalam computer anda.
  4. Browse ke folder sesuai dengan Operating Sytem computer anda.
  5. Install 3G-watcherGeneric.msi ke computer anda.
  6. Ikuti petunjuk peng-installan
  7. Setelah install selesai, pasang modem Sierra anda ke computer
  8. Biarkan Modem Sierra install driver di computer, TUNGGU sampai selesai/sukses.
  9. Jika ditanya "Do you want to install ATT Communication Manager" pilih TIDAK.
  10. Nyalakan 3GWatcher
  11. Setelah 3Gwatcher mendeteksi modem anda, pilih Tools -> Connections -> Profile
  12. Tergantung dari provider internet yang anda gunakan, silahkan HAPUS semua profile yang sudah ada dan buat profile baru sesuai dengan provider anda:
    • Indosat Matrix
      • Connection Name: Indosat3g
      • User: indosat
      • Password: indosat
      • APN: indosat3g
    • Indosat M2 Pasca Bayar
      • Connection Name: IndosatM2
      • User: *sesuai username anda
      • Password: *sesuai password anda
      • APN: indosatm2
    • Indosat M2 Pra Bayar
      • Connection Name: IndosatM2
      • User: indosatm2
      • Password: prabayar
      • APN: indosatm2
    • Telkomsel Flash
      • Connection Name: Telkomsel
      • User:
      • Password:
      • APN: telkomsel/internet
    • Axis
      • Connection Name: Axis
      • User: axis
      • Password: axis
      • APN: axis
    • Quasar
      • Connection Name: Quasar
      • User: quasar@mobilequ.xlThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
      • Password: quasar
      • APN: mobilequ
    • Andalas
      • Connection Name: Andalas
      • User: andalas@mygprs
      • Password: andalas123
      • APN: mygprs
  13. Jangan ganti setting-settingan yang lain.
  14. Klik APPLY
  15. Sekarang di pilihan network tinggal KLIK connect dan anda sekarang bisa menggunakan internet dengan modem Sierra anda!

Jumat, 07 Agustus 2009

Cara Setting Modem Sierra 885u


  1. Pastikan Wifi di laptop anda sudah mati, dan modem jangan terhubung oleh laptop/PC, lalu masukkan CD installer bawaan dari modem yang berisi installer 3G Watcher.
  2. Insall Program 3G Watcher
  3. Ikuti langkah penginstallan
  4. Pada modem juga terdapat installer dari AT&T, tapi saya tidak memakai installer dari dalam modem, jadi jika ada perintah “Do You Want Install AT&T Communication Manager?” katakan TIDAK.
  5. Jika penginstallan sudah selesai, segera pasang modem anda ke laptop/PC
  6. Lalu aktifkan 3G Watcher
  7. 3G watcher akan mendeteksi keberadaan modem anda
  8. Jika sudah terdeteksi maka, msuk ke tools >> connections >> profile
  9. Lalu isi = connections names : indosatm2 ; user : jualanmodem ; password : jaualanmodem ; APN : indosatm2.
  10. Telkomsel Flash = names telkomsel ; username : dikosongkan ; password ; dikosongkan APN ; internet
  11. Lalau ke tools >> connections >> profile Im2 anda >> advanced >> TCP/IP setting >> Authentication, ganti ke PAP ; WINS : YES.
  12. Klik APPLY
  13. Lalu, klik “Connect”, maka kita sudah menyelesaikan tahap I.

Minggu, 05 Juli 2009

7 KIAT KESUKSESAN

Kesuksesan adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses ?
Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:

1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

3. Orang suksesmenikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.

4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Sobat, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Sobat tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Rasanya, Sobat bisa juga mencoba. Siapa tahu Sobat pun mampu mengikuti jejak mereka.
(WWM/William J. Bond/Gde /IS)

Sabtu, 04 Juli 2009

SAUDARA KEMBAR GAIB

Dalam budaya jawa ( kejawen ) , penyebutan ” Kakang Kawah Adi Ari-Ari” keberadaannya masih tersamar. Apalagi di zaman modern sekarang ini. Mitos saudara kembar yang ghaib ini cenderung di abaikan. Ini konsekuensi dari zaman maju. Dunia material cenderung meningkat, sedang kaweruh spiritual orang jawa kian gersang. Kita mencoba untuk memahami kembali Puasa Weton yang bagi orang jawa di percayai dapat memberikan pencerahan spiritual dengan berbagai mitosnya yang penuh dengan kesakralan dan religiusitas.

Hakikat Puasa menurut ” Wulang Reh “.

Sri Pakubuwono IV telah memberikan wewaler, peringatan,pada anak cucunya untuk pengekangan nafsu. Peringatan itu tertuang dalam karyannya Serat Wulang Reh, yang di tulis pada hari ahad kliwon, wunku sungsang, tanggal ke-19, bulan besar, mongso ke-delapan, windu sancaya dan di beri sengkalan : Tata-guna-Swareng-Nata ( 1735 ).Ia bergelar : Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ing Ngalogo Abdur Rahman Sayyidin Panotogomo IV. Nama kecilnya adalah Bandoro Raden Mas Gusti sumbadyo, Putra Pakubuwono III dengan Kanjeng Ratu Kencana.Dalam pupuh II Tembang Kinanthi ia menulis : “Podho Gulangen Ing Kalbu, Ing Sasamita Amrih Lantip, Ojo pijer mangan nendra, ing kaprawiran den kesthi, Pesunen sariraniro , Sudanen dhahar lan guling. (Wahai, asahlah di dalam hatimu biar tajam menangkap isyarat isyarat ghaib. jangan terlalu banyak makan dan tidur, kurangilah hal tersebut, cita citakan kaprawiran ” keluhuran budi “, agar bisa mengekang diri) “.Inti yang cepat di tangkap dari wejangan ini menyangkut pada pengendalian diri dan cara yang harus di tempuh adalah dengan perpuasa.Hakekat Puasa adalah pengekangan diri, karena alam duniawi banyak memberi godaan. Silau dengan kemewahan, apalagi kalau sedang mendapat suka cita yang berlebihan, ” Maka kaprayitnan batin ( kewaspadaan ) akan terkurangi. Manusia akhirnya akan terbelenggu nafsunya. Nafsu yang bersumber dari dirinya sendiri.Nafsu merupakan sikap angkara yang dalam

Wulang Reh di sebutkan terdiri dari 4 macam , yaitu :

1. Lawwamah, Bertempat di perut, lahirnya dari mulut ibarat hati bersinar hitam. Akibatnya bisa menimbulkan dahaga, kantuk dan lapar.
2. Amarah, artinya garang bisa menimbulkan angkara murka, iri dan emosional. Ia berada di empedu, timbulnya lewat telinga bak hati bercahaya merah.
3. Sufiyah, Nafsu yang menimbulkan birahi, rindu, keinginan dan kesenangan. Sumber dari Limpa timbul lewat mata bak hati bercahaya kuning.
4. Muthmainah, Berarti rasa ketentraman. Punya watak yang senang dengan kebaikan, keutamaan dan keluhuran budi. Nafsu ini timbulnya dari tulang, timbul dari hidung bagai hati bersinar putih.

Lelaku Puasa.

Ritualnya di mulai dengan reresik raga ( membersihkan badan ). Badan harus bersih dari kotoran dunia, caranya dengan siram jamas ( mandi besar ).
Kalau perlu menggunakan kumkuman ( rendaman ) bunga lima warna, Mawar, Melati, Kenanga, Kanthil putih, Kanthil kuning. Waktu mandi membaca doa ” Ingsun Adus Ing Banyu Suci, Kang adus badan sejati, Kakosokan nyowo sejati, Amulyaaken kersane Pangeran ( Aku mandi di air suci, Yang mandi badan sejati, membersihkan nyawa sejati, memuliakan takdir Illahi.

Lelaku, jangka waktu puasa ini sehari semalam yang di mulai pukul 24.00 WIB di akhiri pukul 24 WIB hari berikutnya. lelaku puasa yang lebih bersifat khusus. Jangka waktunya 3 hari. Keistimewaan puasa ini menurut pinisepuh ( para arif ) jawa terletak pada nilai amalannya. Seseorang yang melakukan puasa dina dulur ini, nilai amalannya hampir sama dengan puasa 40 hari. Keistimewaan lain adalah terletak pada mustikanya. Puasa ini di yakini dapat menyelesaikan problematika hidup yang sangat berat dalam waktu yang sangat mendesak.

Tiga weton dan buang sengkala.

Ritual Puasa dina dulur ini selama 3 hari, dan harus tepat pada hari Selasa Kliwon, Rabu Legi dan Kamis Pahing. Tentu saja ini dari hitungan kalender jawa, atau umumnya dalam satu bulan terdapat 3 hari yang berurutan ini. Tinggal kita saja yang menentukan ada kesiapan atau tidaknya niatan yang mantap untuk menjalankan lelaku puasa khusus ini.Jangka waktunya juga sama dengan waktunya puasa puasa kejawen lainnya. Dimulai ( sahur ) pada pukul 24 WIB di akhiri ( Berbuka ) pada pukul 24 WIB hari berikutnya. Demikian juga kesiapan jiwa raga seseorang yang hendak berpuasa. Di pagi harinya, sebelum hari (H) ia wajib melakukan pembersihan diri dengan cara ” siram jamas ” ( mandi besar ) lebih baik kalau menggunakan kumkuman ( rendaman ) bunga setaman yang baru di beli di pasar.

Cara mandi jamas ini tidak boleh sembarangan. Rendaman bunga yang tercecer itu harus di kumpulkan dan di larung ( di buang ) di sungai. Hal ini di dasarkan pada mitos “sengkala” ( nasib buruk/dosa dosa ). Termasuk sifat buruk dan nafsu dalam diri manusia harus harus di buang jauh. Larung di maknakan di buang jauh. Sedangkan sungai ( muaranya menuju lautan bebas ) sebagai simbol dunia luas dan tak terbatas.

Bubur Lima Warna.

Akan lebih sempurna bila dalam ritual larung ini di sertakan sesajen berupa bubur lima warna. Hitam, putih, Merah, Kuning dan merah di beri titik putih. Lima warna ini berarti menghormat pada ” Keblat Papat Limo Pancer ” ( Keblat 4 5 bumi tempat berpijak ). Hitam berada di utara, merah di selatan, kuning bertempat di barat dan putih berada di timur.Khusus Filosofi bubur merah bertitik putih, sebenarnya di artikan penghormatan kepada orang tua. Bisa juga sesepuh ( leluhur kita ) baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal. Namun dalam khasanah kiblat tadi di maknakan pancer.Tentang bubur lima macam ini bisa kita kaitkan dengan simbolisasi bunga lima warna. Dan semua unsur ini di maksudkan sebagai pelengkap sebelum melakukan puasa dino dulur. tetapi jauh di balik ini semua ada mitos bahwa semua unsur itu sebagai pendukung ( kekuatan batin ) dalam melaksanakan puasa. Sekaligus penguat dan peneguh iman seseorang dalam menjalankan ritual puasanya.

Saudara-Saudara Halus / Sedulur papat kalimo pancer

Orang Jawa tradisional percaya eksistensi dari sedulur papat ( saudara empat ) yang selalu menyertai seseorang dimana saja dan kapan saja, selama orang itu hidup didunia. Mereka memang ditugaskan oleh kekausaan alam untuk selalu dengan setia membantu, mereka tidak tidak punya badan jasmani, tetapi ada baik dan kamu juga harus mempunyai hubungan yang serasi dengan mereka yaitu :

a. Kakang kawah, saudara tua kawah, dia keluar dari gua garba ibu sebelum kamu, tempatnya di timur warnanya putih.
b. Adi ari-ari, adik ari-ari, dia dikeluarkan dari gua garba ibu sesudah kamu, tempatnya di barat warnanya kuning.
c. Getih, darah yang keluar dari gua garba ibu sewaktu melahirkan, tempatnya di selatan warnanya merah
d. Puser, pusar yang dipotong sesudah kelahiranmu, tempatnya di utara warnanya hitam.

Selain sedulur papat diatas, yang lain adalah Kalima Pancer, pancer kelima itulah badan jasmani kamu. Merekalah yang disebut sedulur papat kalimo pancer, mereka ada karena kamu ada. Sementara orang menyebut mereka keblat papat lima tengah, ( empat jurusan yang kelima ada ditengah ). Mereka berlima itu dilahirkan melalui ibu, mereka itu adalah Mar dan Marti, berbentuk udara. Mar adalah udara, yang dihasilkan karena perjuangan ibu saat melahirkan bayi, sedangkan Marti adalah udara yang merupakan rasa ibu sesudah selamat melahirkan si jabang bayi. Secara mistis Mar dan Marti ini warnanya putih dan kuning, kamu bisa meminta bantuan Mar dan Marti hanya sesudah kamu melaksankan tapa brata ( laku spiritul yang sungguh-sungguh )
mereka itu selalu bersama kamu, menjaga kamu dimanapun kamu berada. Mungkin kamu tidak menyadari bahwa mereka itu menolongmu dalam setiap saat kegiantanmu, mereka akan senang, bila kamu memperhatikan mereka, mengetahui akan keberadaan meraka. Adalah bijaksana untuk meminta mereka supaya berpatisipasi dalam setiap kegiatan yang kamu lakukan, seperti : minum, makan, belajar, bekerja, meyopir, mandi dam lain-lain.

Dalam batin kamu mengundang mereka, misalnya :
1. Semua saudara halusku, saya mau makan, bantulah saya ( ewang-ewangono ) artinya mereka itu akan membantumu, sehingga kamu selamat pada saat makan dam makanan itu juga baiak untukmu.
2. Semua saudara halusku, bantulah saya untuk menyopir mobil dengan selamat sampai kantor. Ini artinya kamu kan menyopir dengan selamat sampai ke kantor, tidak ada kecelakaan yang terjadi pada kamu, pada mobil dan yang lain-lain.
3. Semua saudara halusku, saya akan bekerja, bantulah saya supaya bisa meyelesaikan pekerjaan ini dengan baik dan lain-lain.

Tetapi kamu jangan meminta partisipasi mereka pada waktu kamu mau tidur, untuk hal itu kamu harus berkata : saya mau tidur lindungilah saya ( reksanen ) pada waktu saya tidur, kalau ada yang mengganggu atau membahayakan, bangunkanlah saya, sambil membaringkan badan ditempat tidur sebelum menutup mata, dengan meletakkan tangan kanan didada, menyentuh jantung, katakanlah : “ saya juga hidup “
Dengan mengenali mereka artinya kamu memperhatikan mereka dan sebaliknya mereka pun mengurusi kamu. Kalau kamu tidak memperhatikan mereka, mereka tidak akan berbuat apapun untuk menolongmu, mereka mengharap supaya secepatnya kamu kembali ke asalmu, supaya mereka itu secepatnya terbebas dari kewajibannya untuk mendampingimu. Ketika kamu kembali kealam kelanggengan, mereka juga akan pergi dan berharap diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dilahirkan sebagai manusia dengan jiwa dan raga dalam hidup baru mereka di dunia.
Weton adalah peringatan hari lahir seseorang yang terjadi setiap 35 hari sekali. Untuk orang Jawa tradisional mengetahui wetonnya itu penting dan harus diingat kapan wetonnya itu, dengan mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran seseorang bisa ditentukan hari wetonnya.

1. Pada saat weton biasanya akan dibuat semacam sesaji sederhana yang berupa secawan bubur merah putih dan satu gelas air hangat. Pemberian ini adalah untuk saudara-saudara halus, dengan mengatakan: ini untuk semua saudara halusku, aku selalu ingat kamu, mengenali kamu, maka itu bantulah dan jagalah aku. Sesaji sederhana ini juga untuk mengingatkan dan bersyukur kepada ibu dan ayah, karena melalui merekalah kamu dilahirkan dan hidup di dunia ini. Selanjutnya untuk mengingat dan menghormati para leluhur dab yang paling penting untuk mengingat dan memuji Sang Pencipta Hiduo, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Cara yang lengkapuntuk meyebut saudara-saudara halus tersebut adalah : Mar marti, kakang kawah, adi ari-ari, getih puser sedulur papat, kalimo pancer .
- Bantulah saya (katakan apa keperluanmu)
- Jagalah saya pada waktu saya tidur
Sebaliknya kamu menyebut nama mereka dengan lengkap sehingga kamu menjadi biasa dengan mereka (jumbuh) misalnya untuk beberapa bulan. Sesudah itu kamu boleh memanggil mereka semua : saudara halusku.
Tetapi pada saat kamu berdoa atau meditasi, kamu menyebut dengan nama lengkap, juga pada saat kamu memberikan sesaji untuk mereka, katakanlah nama mereka satu demi satu. Kamu hendaknya tahu bahwa kakang kawah dan adi ari-ari adalah yang paling banyak membantu kamu. Kakang kawah selalu berusa dengan sebaik-baiknya supaya semua keinginan dan usahamu terealisir sedangkan adi ari-ari selalu berusaha menyenangkan kamu.
Oleh karena itu pada saat kamu akan melakukan hal yang penting atau sebelum berdoa, sesudah menyebutkan nama lengkap mereka satu persatu, ulangi lagi dengan menyebut kakang kawah dan adi ari-ari untuk membantumu.

2. Selain memberikan sesaji kepada saudara-saudara halus kamu bisa menyucikan diri, antara lain dengan cara berpuasa selama 24 jam, hanya makan buah dan sayuran ; makan nasi putih dan minum air putih ; tidur sesudah tengah malam atau tidak tidur sama sekali dan lain-lain.
Ada juga yang melakukan selama tiga hari berturut-turut, yaitu satu hari sebelum weton, pada saat weton dan sehari sesudah weton yang disebut Ngapit.dengan selalu meminta partisipasi dari saudara-saudara halusmu, ini berarti kamu aktif secara lahir maupun batin
Yang melakukan sesuatu itu bukan hanya aku, tetapi Ingsun yaitu aku-lahir, luar (jobo) bersama dengan aku dari batin (jero). Maka itu orang Jawa yang mau melakukan hal penting berkata : Niat Ingsun.
Dengan melakukan laku spiritual seperti tersebur diatas, biasanya orang berharap supaya hidupnya selamat dan sejahtera, atau untuk penghayatan ilmu sejati merasa lebih dekat kepada hidup sejati atau kasunyatan.

MAKNA TEMBANG LIR ILIR

Mungkin anda pernah dengar tembang lir - ilir..?? Ato mungkin anda malah sering melagukannya bwt nidurin si kecil yg lagi rewel..?? Ternyata tembang lir - ilir yg sering dilagukan oleh Kanjeng Sunan Kalijogo mempunyai makna yang mendalam.. Pengen tau kelanjutannya simak dan rasakan makna yang tersirat di dalamnya.. Nyesss...!! Bikin hati menangis n pengen slalu ndeketin ke Gusti Kang Moho Suci.

TEMBANG LIR ILIR

Lir iliir , Lir iliir

Tandure wong sumilir

Tak ijo royo – royo

Tak sengguh penganten anyar

Cah angon , Cah angon

Peneken blimbing kuwi

Lunyu – lunyu peneken

Gawe Masuh dodod iro

Dodod iro dodod iro kumiter bedah pinggire

Dondomana jlumatana

Dienggo seba mengko sore

Mumpung padang ( Gedhe ) rembulane

Mumpung jembar kalangane

Ya surakaaaa , suraaak hooore


  1. LIR ‘ ILIIIIR , LIR ‘ ILIIIIR :

Guru kang wus kawahyon , pangandikane bisoa gawe siliring liya
Solah bawane prayogo dadi tutuladhan
Iyo guru kang keno digugu pangendikane lan digugu solahe

  1. TANDURE WONG SUMILIR :

Darah terahing ngaluhur
Tiyang wasis lan Wicaksana
Seneng nandur kabecikan , dimen kena kanggo tepa tuladha .

  1. TAK IJO ROYO – ROYO :

Wong kang nembe maguru kasampurnan iku , lagone , tindake , nuli katon beda kaya dek nalika durung maguru , biyen kerep goreh atine tuwin sedihan , saiki katon ayem lan enteng , kados dene Filsafat Pari “ Makin berisi makin merunduk “

  1. TAK SENGGUH PENGANTEN ANYAR :

Kirane mentas kawejangake ing Ilmu , mula solah bawane anteng kados dene penganten anyar .Kawigaten tansah sendika Dawuh maring Gurune .

  1. CAH ANGON , CAH ANGON PENEKEN BLIMBING KUWI LUNYU LUNYU PENEKEN

Dawuhing Guru marang wong kang sumediyo ngudi ngelmu ( Dadi Murid ) . Kapurih netepi sadawuhe ngelmu , sanajan rekasa nggone nindakake yo rada digiyat , amarga arep dadi wong utama iku iyo pancen rada angel .

  1. GAWE MASUH DODODIRO KUMITER BEDHAH PINGGIRE :

Ati kang tansah samar – samar iku pakaryane dosa . Mula prayoga diresiki sarana pitudhuhing ngelmu bisa ilang regete , ngresiki diri pribadine saking “ Penyakit Hati “ lan sakabehing dosane . Kumiter bedhah pinggire kayadene kebak dosa lan ajur atine .

  1. DONDOMONO JLUMATANA DIENGGO SEBA MENGKO SORE :

Sanajana wong wis kabanjur kakehan dosa , nanging yen gelem tumindak nglakoni sadhawuhing ngelmu utawa yen gelem nlusur ing kaluputane isih bisa dadi wong utama. Mula enggal tobata kanthi Taubatannasukha kanggo sowan mangarsaning Gusti Allah mengko sore yen tumekaning janji ( Mati ) .

  1. MUMPUNG GEDHE (PADANG) REMBULANE :

Papadhange Allah , mumpung isih ana piwalese Gusti Allah , isih gedhe banget rumuntuhing asih marang kita kabeh manungsa .Cahaya Iman sumunar saking Gusti Allah Kang Moho Agung .

  1. MUMPUNG JEMBAR KALANGANE :

Mumpung isih urip ing Donya sanajan enom utawa wis tuwa ora kasepe menawa sumadiya ngudi ngelmu kasampurnan .

  1. YOO .. SUUURAAKAA SUUURAAK HOOORE :

Manawa ngilmu kasampurnan wis kaidi temu atine banjur seneng ayem tentrem tuwin santosa tekade ora kasamaran .
Sahingga kebak ing pangarep – arep tinggal Donya ing suwarga loka nalika mapak tumekaning janji bisa nyebut asmane Gusti Allah.

SULUK PENGADEG SHOLAT

Amba anedha pawarta, kalaku matur ing Tuan, bab shalat napa, alenggah angsale saking punapa, pangadeg ngasalat, atanapi ingkang rukuhe, asale saking punapi.

Terjemahan :

Saya mohon berita, sehingga saya berkata pada Tuan, perihal shalat, duduk asalnya apa, berdiri dalam shalat dan juga ruku, itu asalnya dari apa.

Sujud angsale punapi, nabda Tuan jarwanana, kalawan malih lungguh, angsal saking punapa, kawula dereng wikan, kang Ulama alon muwus, ujare kang pun ulama.

Terjemahan :

Sujud asalnya apa, mohon Tuan Jabarkan, dan lagi duduk, asal dari apa, hamba belum tahu, sang Ulama berkata pelan bahwa menurut para ulama.

Pangadeg angsale saking api, dudu api keneng pejah, dudu api panas mangke, apeteng yen winicara, dudu api kinarya, kang tau kena dipun wurung, ingkang dalan kena ewah.

Terjemahan :

Berdiri asalnya api, bukan api yang bisa mati, bukan apai yang panas, gelap jika dikisahkan, bukan api yang dibuat, yang tidak bisa dimatikan dan tak bisa berubah.

Dudu api kang kena wetisi, dudu api keneng owah, dudu api ingkang setan, iku Nini den waspada, ong api iku cahya, roh ilapi tegesipun, kadya katur sarya nembah.

Terjemahan :

Bukan api yang bisa didinginkan, bukan api yang bisa berubah, bukan api yang setan, itulah Nini waspadalah, dalam api itu ada cahaya (atau) roh idhafi maksudnya (Dewi Murtasiyah) berucap lalu menyembah.

Ingkang rukuk kadi pundit, angsale saking punapa, dipun prapta sajatine, gyata Ulama angandika dhuh Raden larening wang, manira iki angrungu, ujare kang pun ngulama.

Terjemahan :

Kemudian rukuk bagaimana, asalnya dari apa, sempurnakan kesejatiannya, segera Ulama berkata, dhuh Raden anakku, saya mendengar perkataan para ulama.

Arukuk angsale angina, dudu angina kenging pegat, dudu angin ngrubuhken kayon, dudu angina kang prahara, tan kagyat sanilika, dudu angin kenging teduh, sejatine iku napas.


Terjemahan :

Rukuk asanya angin, bukan angin yang bisa berhenti, bukan angin yang merobohkan kekayuan, bukan angin prahara, tidak kaget seketika, bukan angin yang bisa dihentikan, sejatinya itu nafas.

Iya ingkang araning angina, puji kang tan kena pegat, iya napas sejatine, angenget pamujenira, siyang dalu tan pegat, iku angina ngaran tobat, datan kesela sanalika.

Terjemahan :

Yang dimaksud angin, puji tak pernah hentii, yaitu nafas sejati, mengingat pujiannya, siang malam tanpa henti, itulah angin yang disebut total yang tak tersela seketika.

Iku tetalining urip, kang muji tan kena pegat, mubeng sadina wengine, datan kandheg sanalika, yekti rusak kang jagad, andene kang asujud, asal saking banyu ika.

Terjemahan :

Itulah tali pengikat hidup, yang memuji tanpa putus, berputar siang malam, tak berhenti seketika, akan rusak dunia (jika berhenti), sedangkan sujud asalnya air.

Dudu banyu ingkang mili, dudu banyu kena asat, banyu urip sejatine, anguripi ing sajagad, dudu urip keneng pejah, iya banyu tegesipun, urip langgeng ten kena wah.

Terjemahan :

Bukan air yang mengalir, bukan air yang bisa kering, air hidup sejati, yang menhidupi di dunia, bukan hidup yang bisa mati, yaitu maksudnya, air keabadian yang tak bisa berubah.

Sang Dyah Ayu matur malih, ingkang alinggih punika, sarta punapa angsale, Amba anyuwun wuninga, Sata Ulama lenggah, iya Nini ingkang lungguh, angsale bumi punika.

Terjemahan :

Sang Dyah Ayu berkata lagi, duduk itu, dari apa berasal,saya mohon diberitahu, Sang Ulama sambil duduk, hai Nini, duduk berasal dari bumi.

Dudu bumi keneng gigrig, dudu bumi keneng gempal, yayah ing jisim tegese, bumi suci langgeng ika, lan paran karsanira, wonten malih aturingsun, Rama Ulama wejanga.

Terjemahan :

Bukan bumi yang bisa bergetar, bukan bumi yang bisa gempa, (akan tetapi) artinya adalah jasad, itulah bumi suci yang abadi, nah sekarang apa kehendakmu, ada lagi pertanyaan hamba, mohon Ayah Ulama ajarkan.

Ingkang ngadeg angsal api, nanging ngadhepken napa, angsaling angin rukuke, kenging ngadhepaken napa, sujud angsaling toya, angsal bumi kang alungguh, angadhepaken punapa.

Terjemahan :

Berdiri berasal dari api, tetapi menghadap kepada apa, rukuk berasal dari angin, bisa menghadap kepada apa, rukuk berasal dari angin, bisa menghadap kepada apa, sujud berasal dari air dan duduk yang berasal dari bumi, semua menghadap kepada apa.

Seh Ngarip ngandika ris, ingkang ngadhep punika, urip kang ingadhepaken, urip kang tan kena pejah, rupane kadi retna, gumilang umancur, jumenenging kekarone.

Terjemahan :

Seh Ngarip berkata pelan, yang berdiri itu, kehidupan yang dihadapnya, hidup yang tak akan terkena mati, bentuknya seperti ratna, memancarkan cahaya gilang gemilang, berdiri pada keduanya.

Arukuk angsaling angin,angadhepaken sirullah, lir pendhah lintang wernane, cahyane gumilang gilang, malihipun punika, asujud angsale banyu, angadhepaken punapa.

Terjemahan :

Rukuk berasal dari angin, menghadap sirullah, bagaikan bintang warnanya, cahayanya gilang gemilang, lastas sujud yang berasal dari air, menghadap apa.

Kekasihira Hyang Widhi, kang nama Rasulullah, iku kang den adhepake, kang cahya kadi gurnita, gumebyar kadi kilat, angsale bumi alungguh, angadhepaken punapa.

Terjemahan :

(Yakni menghadapkan) kekasih Allah yang bernama Rasullah, itu yang dihadapnya, cahayanya ramai sekali bagaikan gurita, gemebyar bagaikan kilat, duduk yang berasal dari bumi menghadap apa.

Rupane luwih dumeling, kang ngadhepaken iya, tanpa sama ing wernane, cahyane aluwih padhang, Sang Dyah Ayu anembah, inggih kawula asuwun, Amba Tuan jarwanana.

Terjemahan :

Bentuknya lebih nyata, yang dihadapnya ialah, tidak sama warnanya, cahayanya lebih terang, Sang Dyah Ayu menyembah, (hai, Tuan) saya mohon dijelaskan.

Wangsul adhepipun nalih, ingkang angsaling punapa, pan saking api angsale, kang den aturaken napa, mring Allah ta’ala, punapa malih kang rukuk, Amba paduka wejanga.


Terjemahan :

Kembali ke masalah penghadapan tadi,yang berasal dari apa, yang berasal dari api, apa yang diucapkan dari Allah ta’ala, dan juga saat rukuk, saya mohon diberitahu.

Apa den aturken singgih, ukarane katarimoa, wong punika sembayang, mila kula matur ing Tuan, saking tambek kawula, atanapi ingkang sujud, punapa aturena.

Terjemahan :

Apa yang akan kau katakan, kalimatnya terimalah, manusia hendaknya melakukan sembahyang, mengapa saya berkata pada Tuan, karena keinginan saya, karena saat sujud apa yang dikatakan.

Miwah wau kang alinggih, punapa ing Tuan, maring Gusti Allah mangke, kadi pundi karsa Tuan, angling sata Ulama, angsale pangadegipun, kang katur ing Pangeran.

Terjemahan :

Kemudian saat duduk, bagaimana Tuan, (yang dikatakan) kepada Tuhan Allah), bagaimana kehendak Tuan, berkata Ulama, waktu berdiri yang diucapkan pada Tuhan.

Maningkem punika Nini, katur paring ing Allah, angsal angin ing rukuk, kang katur Hyang Suksma, ingkang rukuk punika, iya ngrasa hayu-hayu, kang katur Hyang Mahamulya.

Terjemahan :

Adalah maningkem itu Nini, itulah yang dikatakan pada Allah, rukuk yang berasal dari angin, yang diucapkan pada Tuhan, ya hayyu – ya hayyu demikian yang diucapkan, pada Tuhan Yang Mahamulia.

Sang Dyah Ayu matur malih, kang angsal angin punika, punapa dadose mangke, angsal banyu dadi apa, angsal bumi puniku, lah punapa dadosipun, sata Ulama ngandika.

Terjemahan :

Sang Dyah Ayu berkata lagi, yang berasal dari angin, menjadi apa nant,i asal dari air menjadi apa, asal dari bumi menjadi apa, Sang Ulama berkata.

Apadene kang rumiyin, angsal api dadi rupa, angsal angin ping kalihe, angin iku dadi napas, kaping tigane ika, sujud angsal saking banyu, iya bayu dadi nyawa.

Terjemahan :

Adapun yang pertama, asal api menjadi wajah, asal angin yang kedua, menjadi nafas, yeng ketiga sujud yang berasal dari air, ia menjadi nyawa.

Kang alinggih saking bumi, iya bumi dadi badan, Si Murtasiyah ature, soal cara mahatuwa, lah Tuan wejanga sawirayat sedayanipun, kawula aywa wikana.

Terjemahan :

Duduk yang berasal dari bumi, ya menjadi badan, Si Murtasiyah katanya, tentang ngelmu tua, nah, Tuan ajarilah saya riwayat semuanya, agar saya menjadi tahu.

Kang Rama asru denya ling, angsal api dadi nyawa, sumrambahi sakabehe, dadi wulu kulitira, dadi dagingira, saking api angsalipun, sisi manira miyarsa.

Terjemahan :

Sang Ayah segera katanya, asal api jadi nyawa, dan meliputi semuanya, menjadi bulu dan kulitmu, menjadi dagingmu, (itulah yang) berasal dari api, Nini hendaklah kau ketahui.

Kawula umatur malih, otot angsale punapa, balung punapa angsale, uteg angsale punapa, utawi kang paningal, atanapi kang pangrungu, swara angsale punapa.

Terjemahan :

Saya bertanya lagi, otot asalnya dari apa, tulang asalnya dari apa, otak asalnya dari apa, demikian juga mata, juga pendengaran, suara asalnya dari apa.

Sata Ulama nauri, angsal bumi dadi tingal, dene kang dadi swarane, angsal saking api ika, dene ikang pamiyarsa, angsal saking bumi iku, lan malihipun punika.

Terjemahan :

Sang Ulama menjawab, asal bumi dari mata, sedangkan yang menjadi suara, berasal dari api, sedangkan pendengaran asal dari bumi, dan selanjutnya.

Sungsum angsal saking bumi asli, angsal saking banyu ika, dadi otot iku reke, apa dene kang sapindah, iku dadinira, angsal saking bumi iku, iya iku dadi manah.

Terjemahan :

Sumsum berasal dari bumi asli, asal dari air menjadi otot, adapun yang pertama, itu jadinya, asal dari bumi itu, yaitu menjadi hati.

Apa dene kang rumiyin, iya banyu nama Allah, kang dadi rupa tegese, dene banyu sujudullah, iku kang dadi swara, banyu madi kang winuwus, punika dadi cahya.

Terjemahan :

Adapun yang pertama, yaitu air nama Allah, menjadi rupa artinya, sedangkan air sujudullah itu yang menjadi suara, air wadi yang dikatakan itu menjadi cahaya.

Banyu iku Nini, iku kang dadi paningal, lan banyu wadi tegese, ingkang dadi pamyarsa, lawan mani temoya, iku dadi utegipun, sang Juwita matur nembah.


Terjemahan :

Air itu Nini, itu yang menjadi mata, air wadi artinya, yang menjadi telinga (pamyarsa) dan air mani menjadi otak, Sang Juwita berkata sambil menyembah.

Sapa sinten kang ningali, wonten sajroning tingal, lawan pangucape mangke, kang angucap jroning lesan, miyarsa jroning karsa, ya Pangeran guruningsun, nuwun Tuan jarwanana.

Terjemahan :

Siapa yang melihat, apa yang ada dalam pikiran (tingal), dan pengucapan nanti, yang berucap dalam lesan, melihat dalam karsa, ya Tuan guru saya, mohon Tuan jelaskan.

Ingkang Rama lon ature, kang bumi sajroning manah, sirullah iku tegese, rupane kaya kumala, kang mirsa jroning karsa, datullah wastanireku, warnane kaya gurnita.

Terjemahan :

Sang Ayah pelan katanya, bumi yang dalam hati, sirullah itu artinya, bentuknya seperti intan, yang melihat dalam karsa, dzatullah itu namanya, bentuknya sangat terang bagai gurnita.

Kang ngucap sajroning ati, ingaran datullah, kaya ningkem warnane, iku kinarya werene, maring kang murbeng jagad, aja kandheg ing pandulu, ing rupa asale samnya.

Terjemahan :

Yang mengucap dalam hati, disebut dzatullah, seperti maningkem bentuknya, itu sebagai sebab, oleh yang menguasai alam, jangan berhenti pada terkaan, pada bentuk asalnya semua.

Dyah Ayu takon malih, linggih kang saking api punika, api ing pundi asale, angin pundi angsalira, banyu pundi pinangka, saking purwa purwanipun, kawula dipun wulanga.

Terjemahan :

Dyah Ayu bertanya lagi, duduk yang berasal dari api itu, api darimana berasal, angin dari mana awalnya, air dari mana asalnya, dari apa asal muasalnya, ajarilah saya.

Atanapi ingkang bumi, angsale saking punapa, kawan prakawis kathahe, saking pundi angsalira, ingkang kawan prakara, Sata Ulama amuwus, nenggih kang kawan prakara.

Terjemahan :

Akan halnya dengan bumi, asalnya dari apa, perkara yang empat hal jumlahnya itu, dari mana asalnya (masalah empat hal : api, angin, air, bumi), Sang Ulama berkata, bahwa perkara yang empat itu.

Anapun angsaling api, saking aksara Be ika, lan saking aksara Tha, linaling bumi punika, saking Alip angsalnya, anenggih angsaling banyu, angsal saking aksara Kap.

Terjemahan :

Adapun asalnya api, dari huruf Ba, (angin) asalnya huruf Tha, dan bumi, berasal dari Alip, air asalnya dari Kap.

Sang Dyah Ayu anungkemi, ngrangkul padane kang Rama, adhuh Gusti Ramaningsun, kawula angsal nugraha, Sang Tapa angandika uwis putriningsun, pamulangingsun mring sira.

Terjemahan :

Sang Dyah Ayu memeluk dan merangkul lutut Sang Ayah, aduh Tua Ayahanda, saya merasa mendapat anugrah, Sang Tapa berkata cukuplah putriku, pengajaranku padamu.

Ywa sira kakeyan ngelmi, amung sasemune uga, Sang Ayu alon ature, kawula suwun werana wonten atur kawula, kados pundi patrepipun, angladosi wong priya.

Terjemahan :

Agar engkau tidak kebanyakan ilmu, hanya secukupnya saja, (pengantar pupuh berikutnya) Sang Ayu pelan katanya, saya mohon diberitahu, ada permasalahan saya, bagaimana caranya melayani seorang pria.

Kaya paran tumekoa, tingale marang Hyang Widhi, tingal pangkon sarta angas, aguguyu wong ngabekti, satengah amadani, wus sasat maido rasul, kapire wus tetala, kaya tingkah wong Yahudi, pesthi langgeng dadi dasaring naraka.

Terjemahan :

Kepad tujuan datangilah, arah konsentrasi kepada Tuhan, perhatian ditujukan ke hariban dengan rasa ngeri, menertawakan orang yang berbakti, setengah menyamai (mengolok-olok), bahkan menghina rasul, kafirnya sudah jelas, seperti prilaku orang Yahudi, kelak pasti kekal menjadi dasarnya neraka.

Kathah wong kaliru tampa, dening ujar kang ngawingit, tekadipun kaluputan, miyarsa panemu jati, sisip dadya nampani, pan dadi saya delurung, ujar kasamaran, tinggal salat iku wajib, paninggale yaiku utama.

Terjemahan :

Banyak orang salah paham, oleh perkara yang rahasia, tekadnya jadi salah, mendengar pendapat sejati, salah paham dalam menerima, malah menjadi semakin tersesat, akan perkataan yang samar, meninggalkan shalat itu wajib, meninggalkannya itu lebih utama, meninggalnya itu lebih utama.

Ujar iku kasamaran, saweneh den gawe batin, nyatane atinggal salat, tan idhep iku wajib, parentahing Hyang Widi, dateng Nabi satus ewu, pat likur samnya, kinen salat anetepi, pan sadaya tan ana atinggal salat.

Terjemahan :

Itulah perkataan yang samar, ada yang dibuat batini, nyatanya meninggalkan shalat, tidak tahu bahwa itu wajib, (padahal) perintah Tuhan, kepada Nabi yang seratus dua puluh empat ribu, disuruh menegakkan shalat, semua tak ada yang meninggalkannya.

Nabi Musa cinarita, parentahipun Hyang Widhi, seket wektu prelonira, sadina lawan sawengi, umate anetepi, ika mukmin kang hakiki, iya iku mukmin ingkang utama.

Terjemahan :

Tersebutlah Nabi Musa a.s. diperintahkan Tuhan agar mendekatkan (diri pada) Tuhan, lima puluh waktu fardhu, dalam sehari semalam, umatnya mengikuti, perintah Tuhan tersebut, tak ada yang mengeluh, itulah mukmin yang sesungguhnya, yaitu mukmin yang utama.

Atinggal salat sampurna, kadi pun leh ngawruhi, apan wajib tinggal salat, wajibe lah kadi pundi, osiking lair batin, miwah sembah pujenipun, aja angrasa bisa, anging Allah kang darbeni.

Terjemahan :

Meninggalkan shalat sempurna, bagaimanakah cara memahami, bahwa wajib meninggalkan shalat, wajibnya itu bagaimana, gerak lahir ataupun batin, dan sembah puji, jangan merasa bisa, hanya Allah yang memiliki.

Aja ngrasa duwe sembah, aja ngrasa duwe puji, miwah barang tingkah polah, angrasa anduweni, miwah tingaling ati, wajibing duwe Hyang Agung, miwah lan wujud kita, puniku hukume napi, tanpa polah, polahe Allah kang Murba.

Terjemahan :

Jangan merasa punya sembah, jangan merasa punya puji, dan segala gerak tindakan, jangan merasa memiliki, dan arah perhatian hati, wajib milik TuhanYyang Maha Agung, bahkan seluruh diri kita, itu adalah nafi, manusia tanpa memiliki gerak, tetapi Allah yang mengatur.

Kang jenenging kawula, duk sirna tan ana keri, apan dadi wujudira, kangeten dening Hyang Widhi, ingkang ngawujud iki, anenggih prelambangipun, lir lintang karahinan, kasorotan Sang Hyang Rawi, lintang ilang kasorotan ing raditya.

Terjemahan :

Yang namanya hamba, ketika hilang musnah tanpa ketinggalan, bahkan yang menjadi diri kita, digatikan oleh wujud Tuhan, yang mewujud ini perlambangnya adalah, bagaikan bintang kesiangan, tersinari oleh matahari, bintang hilang tersinari oleh matahari.

Wong tumeka ing ngasalat, ngangkat qasdu datan runtik, yen iya iku kawruhana, ing tinggal sajroning ati, kelawan ati ening, ati ening tegesipun, arep ta parengna, qasdu takrun lawan takyin, yen rapale alip iku lah tetiga.

Terjemahan :

Orang yang datang melakukan shalat, mengangkat qasdu tanpa ragu, jika itu diketahuinya, dam perhatian di hati, dan dengan hati bening, hati bening artinya membersamakan qasdu, takrun dan takyin (dan) lafal alif ketiganya itu.

Hurup sekawan punika, nenggih kang kariyin Alip, Alip hakekate niyat, Lam awal kelawan akhir, tibane pareksami, umanggihe niyatipun, Allah asmaning Dat, kang sinembah kang pinuji, rapal Akbar sampurna niyat sedaya.

Terjemahan :

Huruf yang empat itu, pertama adalah Alif, Alif hakikatnya niyat, Lam awal dan Lam akhir, jatuhnya bersamaan, bertemu dengan niyat, Allah nama zat, yang di sembah dan dipuj,, pada lafal Akbar sempurnalah segala niyat.

Jatining niyat utama, arep leburing kekalih, tan ana Gusti kawula, yen meksih kawula Gusti, iku dereng utami, dereng tilar salatipun, tegese satunggal-satunggal kaleka maksih kekalih, ora ilang anane roroning tunggal.

Terjemahan :

Sesungguhnya niat yang utama, adalah akan leburnya yang dua hal, tak ada lagi Gusti Kawula, jika masih kawula Gusti, itu belum utama, belum tinggal shalatnya, maksudnya masih (terpisah) satu-satu, ternyata masih dua, tidak hilang adanya roroning atunggal.

Jatenipun tingalira, pareng akasih ing Hyang Widhi, kawula pan ora bisa, yen ora kelawan sih, wisane angabekti, angugrahaning Hyang Agung, kang tumiba kawula kang dadi lantaran puji, dadi pareng sembah puji lan nugraha.

Terjemahan :

Sesungguhnya perhatianmu, bersama kasih Tuhan, (karena) hamba tidak sanggup, kalau tidak karena anugrah, bisanya berbakti anugrah Tuhan yang dijatuhkan pada hamba, yang menjadi perantara puji, jadi kehendak sembah puji dan anugrah.

Kawula enggoning nyata, kahananipun Hyang Widhi, pangaken wujud tingal, kang dadi tibaning asih, kang sembah kang amuji, tan liyan kawulanipun, pan tajalining sipat, miwah Datipun Hyang Widhi, pan kawula puniki kinarya buat.


Terjemahan :

Hamba adalah wujud nyata, dari keadaan Tuhan, mengheningkan wujud konsentrasi, yang menjadi tempat jatuhnya anugrah, yang menyembah dan memuji, tak lain adalah hambanya, yaitu tajali sifat Dzat Tuhan, hamba itu hanya dijadikan sarana.

Endi kang aran kawula, kang dadi tanda sayekti, iya ingkang cari iya, liron sih mring Hyang Widhi, mapan tan wonten malih, kang asung marga kang luhur, poma dipun narima, ing siyang kalawan lastri, malah nyasar dadi kawula kawarna.

Terjemahan :

Mana yang disebut hamba, yang menjadi tanda sejati, yaitu yang dicari, sebagai kekasih Tuhan, bahwa dan adalagi, yeng memberi jalan luhur, maka terimalah, baik siang dan malam, (agar) tidak tersesat sebagai hamba.

Yen manteping panarima, ing siyang kalawan lastri yeku ingkang tinarima, kumawula maring Gusti, yen sampun tumeka ing sih, kang sinedya apan tiba, kapriye puji sembah, tinggal dereng pratitis, pangrasane waliyullah kang tumeka.

Terjemahan :

Dan mantapnya penerimaan, pada siang dan malam, yaitu yang diterima, menghamba kepada Tuhan, jika sudah sampai kepada mahabbah (sih), apa yang dikehendaki pasti tercapai, bagaimana puji dan sembah, pada konsentrasi belum tepat, perasaannya waliyullah yang datang.

Dadine wong sumektan, kang ngrasa dadi kekasih, panembahe duna dungkap, adhepe pas shalat napi, lupute kapir sidik, ingkang saya kupur agung, lah poma den prayitna, iku kabeh anglampahi, salah tanda pangelmune, tanda dadi bahya.

Terjemahan :

Jadinya orang siap sedia, yang merasa menjadi kekasih Tuhan, (padahal) penyembahannya salah kira, menghadapny ketika shalat nafi, salahnya kafir sidik, yang justru kafir besar, maka waspadailah, itu semua menjalani, salah tanda ilmunya, tanda menjadi berbahaya.

Tegese sidik puniku, angrasa murbeng ing widhi, atawa amisahena, ngelmu iku luwih rungsid iku ugi, tan kejaba tan kejero, cerak tanpa gepokan, adohe tan ana mung neng, iku dipun waspada mring alamika.

Terjemahan :

Yang dimaksud dengan sidik, merasa dapat mengatur Tuhan, atau memisahkannya, ilmu itu lebih “berbahaya”, berbahayanya itu juga, tidak hanya luar dalam, dekat tidak bersentuhan, jauhnya tak ada hanya diam, itu waspadailah di alammu.

Rapalipun ladah rukalama jalma, mangke iki tegesipun nora pisah nora kumpul lawan Gusti, nanging nora kari, ing barang polahipun, ewuh iku ing tampa, sisipen salah tampi, perlambange lir kumandang lan suwara.

Terjemahan :

Lafalnya adalah ladah rukalama jalma, artinya tidak berpisah tidak berkumpul dengan Tuhan, tapi tidak ketinggalan dalam tindakannya, jika sulit diterima maksudnya, tapi jangan sampai salah terima, perlambangnya bagaikan kumandang dengan suara.

Kadi guruh lawan toya, kadi kukus lawas geni, lir dhalang lawan wayang, kadya papan lawan tulis, den samnya ngawruhi, tegese sudama iku, malah madarma reka, tingalira ing Hyang Widhi, den prayitna sampun kaliru ing tampa.

Terjemahan :

Bagaikan guruh dengan air, bagaikan asap dan api, sperti Ki Dalang dengan wayang, ibarat papan dengan tulisan, pahamilah, maksudnya dermawan itu, malah berderma padanya, memperhatikan Tuhan dan waspada jangan sampai salah paham.

Tan tumeka tingalira, kumawula ing Hyang Widi, wong ing kalawan panembah, sarta kalawan pamuji, ing siyang kalawan lastri, supaya lamun kadulu, lamun tan muji lan nembah, elinga maring Hyang Widhi, kita darbe cipta ala.

Terjemahan :

Tidak akan sampai perhatiannya, menghambakan diri pada Tuhan, tetapi dengan persembahan dan pujian itu, pada siang dan malam hari, agar sungguh-sungguh mencari, jika tidak memuji dan menyembah, ingatlah Tuhan, yang memiliki kita semua.

Namaning sembah sedaya, lilima ingkang rumiyin, ingaran sembah Jumungah, kalahir kawetu lathi, kathah ingkang teka, sembah Jumungah aranipun, marang kabeh rapale, iya iku lampahan sembah Jumunggah.

Terjemahan :

Jenis sembah semuanya, lima jumlahnya, pertama sembahyang jamaah namanya, adalah apa yang keluar dari lidah, banyak yang datang, itulah sembahyang jamaah namanya, apa yang telah diucapkan, itulah laku sembahyang berjamaah.

Ping kalihe sembah wustha, iku tingal jroning ati, sampun angloro tingal, sapatemon ing Hyang Widhi, kalamun aningali, kados pundi patrapipun, upama tan nemua, nora warna nora rupi, kaya paran sapatemon ing Hyang Suksma.

Terjemahan :

Kedua sembah wusta, itu di dalam hati, jangan mendua perhatian, bersatu dengan Tuhan, jika melihat bagaimana caranya,jika tidak menemukan (karena Tuhan itu), tanpa rupa tanpa warna, seperti tujuan bertemu dengan Tuhan.

Kepriye wong tinggal shalat, ngaku becik anglakoni, temen sir ya angas, amemada ing wong mukmin, bari angisin-isini, pan sasat nggeguyu rasul, dadi ratuning durga, kaya kapir wong Yahudi, mesthi lebur gempur ing naraka.

Terjemahan :

Bagaimanakah orang yang meninggalkan shalat, mengaku menjalakan dengan baik, sungguh sangat mengerikan, menyamai-nyamai orang mukmin, bahkan memalukan, (orang seperti itu) bagaikan menertawakan Rasul, kelak merekan akan menjadi pimpinan keburukan, sperti orang kafir Yahudi, dan (di akherat) pasti akan hancur lebur di neraka.

Lulure wong tinggal shalat, kadi pundi yen ngawruhi, wajibe wong tinggal salat, wajibe ya kadi pundi, atinggal lahir batin, tan ana liya kaetung, miwah panggawe kita, mapan nora anduweni, anging Allah polahe ya ingkang shalat.

Terjemahan :

Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat, bagaimanakah jika (ingin) mengetahui, wajib meninggalkan shalat, wajibnya itu bagaimana, meninggalkan lahir (atau) batin, tak ada hal lain yang diperhitungkan, juga perbuatan kita, bahwa kita tidak memiliki, tetapi hanya Allah yang mengusai seluruh gerak shalat.

Ingkang jenenge kawula, sru sirna tan ana keri, datan ana ananira, gegentine marang Hyang Widhi, mangan jenenge napi, kawula ing lalisipun, lir lintang karainan, kasorotang ing Hyang Rawi, lintang ilang ing raditya.

Terjemahan :

Yang namanya hamba, segera sirna tak ketinggalan, sesungguhnya ADAnya hamda adalah tidak ada, digantikan oleh ADA-Nya, hamba sesungguhnya adalah nafi, hamba dalam kelaiannya ibarat bintang kesiangan, terkena sorot matahari, bintang hilang tidak tanpak.

Wong tumeka salat tunggal, qasdu takrun lawan takyin, iya iku kang sampurna, kawruhana ingkang budi, lawan atining ati, ya puniki tegesipun, arep amarengine, qasdu takrun lawan takyin, aparengna lafal Allahu Akbar.

Terjemahan :

Orang yang hendak melakukan shalat tunggal, (hendaknya mengamalkan) qasdu takrun dan takyin, itulah yang sempurna, pahamilah budi, hati nurani, maksudnya memahamkan qasdu takrun dan takyin, dan menghayati lafal Allahu Akabar.

Aksara Ha aparengna, aksara Alip kang kaki, niyat iku Lam kang awal, Lam akhir niyat singgih, Hu tibaning niyati, parengna niyatipun, ya Allah jeneng Dat, tibane ingkang sayekti, Allahu Akbar sampurnaning niyatira.

Terjemahan :

Perhatikan abjad Ha, dan makna abjad Alif yang hak, niyat itu Lam awal, Lam akhir demikian juga, Hu jatuhnya niyat, pahamilah niyat itu, kepada Allah satu-satunya zat, itulah niyat yang lurus, Allahu Akbar adalah lafal niat yang sempurna.

Jenenging niyat tan ana, pengleburan kang kekalih, tan ana Gusti kawula, yen isih kawula gusti, mangan turu utami, kadi pundi slametipun, ron dadi satunggan, satunggal dadi kekalih, ora ilang kawula lawan Pangeran.

Terjemahan :

Niyat adalah tak ada, penyatuan yang dua, tidak ada Gusti Kawula, jika masih kawula Gusti (ketika shalat), lebih baik makan tidur saja, bagaimana agar selamat, dua menjadi satu, satu menjadi dua, tidak hilang kawula Gusti.

Kawruh iya kawula, parengna sihing Hyang Widhi,lamun tunggal kang kawula, tan ana ingkang ngarani, ingkang anebut Gusti, tan liya kawulanipun, dadi nyata Pangeran, ingkang nembah kang muji, pan kawula kinarya aling-alingan.

Terjemahan :

Pengetahuan seorang hamba, pikirkanlah kasih sayang Tuhan, jika manunggal dengan hamba, tidak ada yang menyebut Tuhan, kecuali adalah hamba-Nya, jadi sesungguhnya adalah, Tuhan sendirilah yang menyembah dan memuji, hamba hanya dijadikan sarana.

Kawula anggome nyata, kahananira Hyang Widhi, pan angaken wujud tunggal, kekalihira Hyang Widhi, amung jenenging jalmi, kekalihira Hyang Agung, amung jeneng manungsa, kang dadi tibaning sang sih, mora ana liyane ingkang manungsa.

Terjemahan :

Hamba adalah tempat wujud nyata, dari keadaan Tuhan yang sesungguhnya, jika dikatakan wujud tunggal, yang kedua adalah Tuha., yang namanya manusia, adalah kekasih Tuhan, yang namanya manusia, adalah menjadi tempat anugrah, tidak ada yang lain selain manusia.

Endi kang aran manungsa, ingkang terus lahir batin, kang narima ing Hyang Suksma, tan darbe polah kekalih, amung marang Hyang Widhi, kang paring marga luhur, apan tan ana liyan, Pangeran ingkang ngasihi, den anarima sih nugrahaning Hyang Suksma.

Terjemahan :

Siapakah yang disebut manusia, yang terus lahir batin, (yang dalam dirinya) ada Tuhan, tidak memiliki gerak mendua, hanya kepada Tuhan, yang memberikan jalan yang luhur, dan tidak ada lain, hanya Tuhan yang memberi anugrah, maka segala apa yang di anugrahkan Tuhan hendaknya diterima.

Utawa jenenging shalat, lelima kathahe nenggih, dhihin Shalat Jumungah, kang kawetu saking lathi, pakumpulaning jalmi, Shalat Jumumgah ranipun, samya den estokna, kang kelahir saking lathi, iya iku lakune Shalat Jumungah.

Terjemahan :

Shalat itu ada lima jenis, pertama shala jamaah, adalah apa yang keluar dari lidah, tempat berkumpulnya orang-orang, itulah yang disebut shalat jamaah, laksanakan dengan baik, apa yang telah diucapkan, itulah laku shalat berjamaah.

Kang sira den ucapna, asih lahir lawan batim, ja katungkul wus manuta, Kanjeng Nabi kang sinelir, kekasihing Hyang Widhi, punika analika wau, yogya angawruhana, bangsa lahir lawan batin, iya ik kang aran Shalta Jumungah.

Terjemahan :

Apa yang engkau ucapkan, selaras antara lahir dan batin, yang terlena oleh karena mengikuti saja, Nabi yang dikasihi, yang dicintai Tuhan, hal yang demikian itu, pahamilah apayang lahir dan yang batin, itulah yang dimaksud shalat jamaah.

Ping kalihe Salat Wusta, dadi papadhang kang ati, tegese kang nora pegat, samaning alamiing ati, sapatemon Hyang Widhi, kaya parena patrepipun, lamun atetemu, nora kontha nora wani, tegesipun jaba jero awasira.

Terjemahan :

Yang kedua adalah shalat wusta, menjadi penerang hati, adalah tidak putus, sama dengan lama hati, bertemu dengan Tuhan, sebagai tujuan hidupnya, hendak bertemu dengan-Nya, zat yang tanpa rupa tanpa warna, maka luar dalam waspadamu.

Ping kalihe Shalat Wusta, jenenge kawula Gusti, pan kawula nora ana, kawula jenenge napi, apa nora ndarbeni, purba wasesa puniku, pan kagenten Hyang Suksma, weruha marang Hyang widhi, polah tingkah iku purbaning Pangeran.

Terjemahan :

Yang kedua shalat wusta, namanya hamba dan Tuhan, bahwa hamba sesungguhnya tidak ada, hamba itu bersifat nafi, dia tidak memiliki, purba wasesa semua adalah hak Tuhan, Tuhan dan segala gerak laku adalah kehendak Tuhan.

Shalat kang kaping tiga, aja ningali kekalih, eroh jasad winicara, jasad eroh kadi pundi, papan dadi gegenti, nggone nyata kendhang agung, jati-jatining tunggal.


Terjemahan :

Shalat yang ketiga (yaitu shalat haji), jangan lagi melihat hamba dan Tuhan secara dualis, ruh yang berbicara, fungsi jasad digantikan oleh ruh, tempat kenyataan “kendang agung”, kesatuan yang sebenar-benarnya.

Iya iku durerasan, panemu kang angawruhi, luput bener kawiwara, lupute pan kadi pundi, luput kang dereng yekti, abener kang sampun weruh, yogya den gurokna, punika jenenging ngelmi, Shalat Haji poma sami kawruhana.

Terjemahan :

Hal itu bukanlah bahan pembicaraan, (hanya) pendapat yang mengetahui, tentang salah benar oleh Sang Pujangga, mana hal yang salah, salah bagi yang belum mengalami, benar bagi yang sudah mengetahui, maka carilah guru (yang mumpuni), itulah yang namanya ilmu, yakni pahamilah makna shalat haji.

Waler sengker kang satengah, yen lamun arebut ngilmi, tan ana gelem kasirnan, datan reja mupakati, mila pating barekin, labete rebutan kawruh, yeku sami wasisnya, tan mikir luputing diri, kaluputan ngelmune pan dadi sasar.

Terjemahan :

Sebagian adalahhal yang dilarang, jika hendak memperebutkan ilmu, tak ada yang mau kehilangan, tidak juga mau bermufakat, maka ramai tidak karuan, padahal maksudnya mencari ilmu, tapi sama-sama merasa pandai, tidak mau berfikir kemungkinan kesalahan diri, padahal jika salah maka jadilah tersesat.

Dadine wong kang rayah, angresa wasis pribadi, tanpa ngrasa yen kapurba, dalil Qur’an ili muni, arepa mengawruhi, pan akeh jenenging ngelmu, dadi wong punika, weruha ngelmu sejati, darbe raga aja angrasa yen bisa.

Terjemahan :

Jadinya orang-orang saling berebut, merasa paling pandai, tidak merasa, dalil Qur’an itu berbunyi (bahwa) jika hendak mengetahui, menunutut ilmu yang banyak, manusia harus memahami ilmu sejati, punya badan jangan merasa kalau bisa.

Shalat Daim ping sekawan, nora mengeng saking ati, uwis eningali, marang Maha Hyang Kang Luhur, jenengipun malrifat, tan ana Gusti kekalih, kang kasebut ing ati Allah Kang Tunggal.

Terjemahan :

Keempat adalah shalat daim, tak pernah putus dalam hati, sudah melihat terhadap Tuhan Yang Mahaluhur, itulah makrifat, tak adalagi Tuhan dan hamba, yang disebut dalam hati, hanyalah Allah Yang Tunggal.

Aja angeloro Pangeran, ing awal tumekeng akhir, awake pun durung ana, jenenge akhir kang keri, akhir jisime isi, awek jeneng rohipun, pan dadi kanyatan, manipaksa (“) sejati, iya iku tegese tunggal tinunggal.

Terjemahan :

Jangan mendua Tuhan, dari awal hingga akhir, zat-Nya memang belum ada, namanya akhir yang ketinggalan, yang akhir jasadnya, kemudian diberi ruh, yang menjadi kenyataan, keterpaksaan sejati, itulah artinya satu yang menyatu.

Tegese kang kaping lima, kanugrahan kanugrahan kang sayekti, Shalat Ismu Ngalim ika, jenenging roh lawan jisim, yogya dipun kawruhi, tegese kang Maha Agung, asma Allah tan pegat, aningali kang dumadi, jagat iku yekti langgeng aneng suksma.

Terjemahan :

Yang kelima artinya adalah, anugrah yang sejati, namanya shalat ismu alam, adanya roh dan jasad, sebaiknya pahamilah, maksudnya Yang Maha Agung, sebutlah asma Tuhan tak pernah henti, melihat Tuhan dunia akan abadidalam suksma.

Tan pegat ing tingaliran, dadine bumi lan langit, iya iku kanugrahan, kang dadi ayat sayekti, kang kajenging ngelmi, tan ana loro tetelu, jenenging kanyatan wajah, tuwah ingkang suci, iya eroh tegese kang aran wajah.

Terjemahan :

Tanpa henti perhatianmu, (memikirkan) terjadinya bumi dan langit, itulah anugrah kehendak Allah, merupakan ayat atau tanda yang sejati, yang dikehendaki ilmu, tidak dua atau tiga, itulah kenyataan wajah (doa tawajuh), mantra yang suci, yang dimaksud wajah adalah ruh.

Utawi tegese pan, kathahe ingkang prakawis, ingkang dhingin pana ing Dat, kapindha sipat, kaping tiga winardi, wong kang pan apngalipun, tegesee pan ing Dat tan anane nenggih, ora ana anging Allah wujud baka.

Terjemahan :

Ada hal yang perlu diketahui, tentang tiga hal, pertama adalah zat, kedua sifat, dan winardi, yaitu orang yang tahu ag’alnya, maksudnya zat adalah, tidak ada zat lain kecuali zat Allah yang kekal abadi.

Anapun ana sipat, akabutana urip, langaliman lakuta, tan ana kuwasa singgih, tan ana angawruhi, anging Allah ingkang agung, kang amurba amasesa, tan ana ingkang madani, ora urip anging Allah Wujud hayat.

Terjemahan :

Ada pun yang disebut sifat, adalah disebut hidup, menguasai alam malakut, tak ada yang berkuasa, tak ada yang memberinya ilmu, hanya Allah Yang Agung, yang amurba amasesa, tak ada yang menyamai, tidak hidup kecuali Allah wujud hidup.

Tegese pan apngal, anane duwe pangreti, anging Allah ingkang karya, kawula tan anduweni, salira polah jisim, tan ana iya kaetung, miwah panggawe kita, tan rumangsa anduweni, apngalira ora ana kang kuwasa.

Terjemahan :

Ada pun yang disebut af’al, adanya punya pengertian, hanya Allah yang berkarya, hamba tidak memiliki, baik jiwa maupun raga, tidak ada yang terhitung, termasuk perbuatan kita, bukan kita yang memiliki, ketahuilah bahwa hambasama sekali tak memiliki kuasa.

Sing sapa weruh ing awak, iku weruh marang Gusti, tegese wruhing salira, tan ana wujude singgih, mapan kawula napi, datan ana wujudipun, tandane wruhing Allah, kawruhana kang sayekti, ora ana anging Allah kang mulya.

Terjemahan :

Barang siapa tahu akan dirinya, akan tahu siapa Tuhan-nya, maksudnya barang siapa bisa memahami sesungguhnya dirinya itu tidak ada, bahwa dirinya itu nafi, tak berwujud apa pun, pertanda ia tahu akan Allah, ketahuilah yang sesungguhnya, tak ada lain kecuali Allah Yang Mahamulia.

Angendika Rasulullah, pangawruh ingkang sayekti, sing sapa nembah ing asma, ora weruh asma singgih, punika dadi kapir, yen tan weruh tegesipun, wong munapik, wong ngaku tan wruhing asma.

Terjemahan :

Berkata Rasulullah, ilmu pengetahuan yang sejati, adalah barang siap yang menyembah asma (Tuhan), tetapi tidak tahu siapa asma (Tuhan) itu, sungguh dia itu kafir, kalau tidak tahu artinya, orang munafik, orang yang mengaku tidak tahu akan asma (Tuhan-nya).

Wong weruh asma lan makna, sirik yen ora ngawruhi, wong kang weruh marang makna. Kelawan hak angawruhi, yen ta wus weruh iki, yaiku mukmin satuhu, lan tinggal ingkang makna, hak ingkang dipun kawruhi, iya iku kang aran mukmin makrifat.

Terjemahan :

Orang (harus tahu akan) asma dan maknanya, syirik jika tidak mengetahuinya, orang yang tahu akan makna, dengan pengetahuan yang benar, kalaulah sudah tahu, itulah mukmin yang sebenarnya, dan tinggal makna, kebenaran yang diketahui, itulah yang disebut mukmin makrifat.

Angendika wong hakikat, alabtu thalabul rahmi, ingsun ngulati roh iku, kaya ngulati Hyang Widhi, lan tegesipun ngulati, roh kelawan ingkang agung, lah para kabeta roh, nora beda ngelmu jati, iya eroh lan Pangeran antaranya.


Terjemahan :

Berkata ahli hakikat, saya mengenali (melihat) ruhku, seperti mengenali Tuhan, dan maksudnya mengenali ruh yang Agung adalah (dengan) mendekatinya ruh, tidak beda dengan ilmu sejati, ialah antara ruh dan Tuhan.

Ngendika Seh Mahmud ika, adoh mesih ing Hyang Widhi, kaya pisaha kapir, saking suwarga kang luhur, lapal watarkus shalat, tinggal ashalat sayekti, luwih luhur tinggal shalat banjur ngojah.

Terjemahan :

Berkata Syekh Mahmud, jauhnya tempat Tuhan bersemayam itu, seperti jauhnya orang kafir, dari surga yang luhur, (karena mereka) meninggalkan shalat sejati, lebih luhur tinggal shalat lalu ngobrol.

Tegese atinggal shalat, salat lahir lawan batin, tan ngresa memuji nembah, eling kang sawiji-wiji, apan nora ndarbeni, panguwasa polahipun, anging nikmating tingal, tang angrasa nembah muji, polah tingkahe Allah kang shalat.

Terjemahan :

Meninggalkan shalat itu maksudnya, shalat lahir dan batin, tak merasa memuji menyembah, ingat pada satu-satunya, tidak merasa memiliki, tak berkuasa atas tindakannya, hanya anugrah Allah, tak merasa menyebah memuji, seluruh tindakan shalat adalah tindakan Allah.

Sampurnane shalat iku, nora ningali kekalih, nora ningali Pangeran, kawula nora kaeksi, ilang kawula Gusti, tan ana dulu dinulu, ananging idhepira, kang anembah kang amuji, pan kagenten sih nugrahaning Pangeran.

Terjemahan :

Sempurnanya shalat itu, tidak melihat dua, tidak melihat Tuhan, hamba tidak diperlihatkan, hilang kawula Gusti, tak ada kuasa menguasai, tetapi maksudmu, yang menyembah dan memuji itu, telah diganti oleh anugrah Allah.

Angandika wong utama, shalat iku malih-malih, kang ngendi tegese nyata, kang aran nyata kang endi, tegese nyata iki wau kang nyata satuhu, nyata ing dalem akal, ingkang nyata ingkang ngendi, alak iku roh satuhu kawruhana.

Terjemahan :

Berkata orang yang utama, shalat itu berubah-ubah, mana yang dimaksud nyata, yang disebut nyata yang mana, artinya nyata ini yang benar-benar nyata dalam akal, yang nyata yang mana, akal itu adalah roh sejati maka pahamilah.

Anapon shalat pasa, lawan jakat munggah Haji, pinedhakken brahala, mapan jeneng shalat wajib, wektu metu iki, wektuning shalat kawektu, iku dadi brahala, apan isih amemuji, pan tinampi kasembahe dadi brahala.

Terjemahan :

Adapun shalat puasa, dan zakat serta naik haji, meruntuhkan berhala, adapun shalat wajib, (adalah tergantung pada) waktu, waktu shalat yang ditentukan, itu menjadi berhala jika masih memuji, tidak diterima panembahnya (jika masih) jadi berhala.

Pundi tegese asalat, wong kang weruh ing Hyang Widhi, kelawan ati kang padhang, kawruhana kang sayekti, aja kaliru tampi, jatining ening puniku, pundi eningkang tunggal, kang ingaran ati ening, iya iku cahyaning e-Dat kang nyata.

Terjemahan :

Bagaimanakah maksud shalat, orang yang mengetahui Tuhan, dengan hati yang terang, pahamilah yang sebaik-baiknya, jangan sampai salah terima, sesungguhnya hening itu, adalah hening pada Yang Tunggal, yang disebut hati hening, yaitu cahaya zat yang nyata.

Angandika Abu Bakar, kinasihan ing Hyang Widhi, ingkang antuk rahmatullah, tegese shalat sejati, tarkulu syai’in, ing tinggal sawiji iku, kang liyan saing Allah, tan ana sawiji-wiji, anging tunggal Allah kang murba misesa.

Terjemahan :

Berkata Abu Bakar, orang yang dikasihi Allah, yang mendapat rahmatullah, bahwa yang dimaksud shalat sejati (adala) meninggalkan segala sesuatu (dan memusatkan pada) satu hal, bukan pada yang lain selain Allah, tak ada sesuatu pun melainkan hanya Allah Yang Esa, yang amurba amasesa.

Tegese anane shalat, sekawan kathahe nenggih, kalima sampurnanira, dhingin wulu tanpa warih, kapindho niyat singgih, ikrar kaping tiganipun, kaping sekawan makrifat, tan kelawan netra jati, ping limane nora kelawan makrifat.

Terjemahan :

Yang dimaksud shalat, empat jumlahnya, dan kelima kesempurnaannya, pertama wudhu tanpa air, kedua niyat, ketiga ikrar, keempat makrifat tanpa netra jati, dan kelima tanpa makrifat.

Kang sira awas makrifat, yaiku yekti Hyang Widhi, kang muji pinuji dawak, memuji pujining Widi, tan ana liyan sejati, anging Allah ingkang Agung, ilang jeneng manungsa, tan ana makhluk sejati, anging Allah ya jenenge ingkang shalat.

Terjemahan :

Ingatlah dikau waspada makrifat, yaitu Tuhan yang sesungguhnya, yang memuji dan dipuji sendiri, memuji pujian-Nya, tak ada yang lain sejati, hanya Allah yang Agung, hilanglah esensi manusia, tak ada makhluk yang sejati, hanya diri Allah-lah yang melakukan shalat.


Angandika Nabi kang sinelir, angrasani jenenge wong salat, arep weruh Pangerane, kelawan ora weruh, siya-siya dennya nglampahi, pertingkahe wong shalat, den weruh sadennya nglampahi, pertingkahe wong shalat, den weruh satuhu, weruhe kadi punapa, yen weruha sameleke dadi kapir, pan ora werna rupa.

Terjemahan :

Berkata Nabi yang terkasih, membicarakan orang yang shalat, hendak mengetahui Tuhannya, (jika) tidak mengetahui maka sia-sialah salat yang dilakukannya, tingkang laku orang shalat, (ingin) mengetahui sesungguhnya, mengetahui seperti apa, jika mengetahui seperti mata melihat maka jadilah ia kafir, (karena Tuhan itu) tanpa warna tanpa rupa.

Lamun ora weruh ing Hyang Widhi, yekti wuta benjang neng akherat, arep weruh ing semangke, yogya sami nggegurua, ing pagawruh kang sejati, pratingkahe wong shalat, ya weruh satuhu, jenenge asalat tunggal, tunggal wujud kawula kelawan Gusti, kang dadi kenyatan.

Terjemahan :

Jika tidak mengetahui Tuhan, sesungguhnya akan buta besok di akherat, hendak mengetahui nantinya, maka carilah seorang guru, tentang kawruh sejati, tingkah laku orang shalat, harus tahu benar, perihal shalat tunggal, tunggal wujud hamba dan dan Tuhan, yang menjadi kenyataan.

Weruhipun kawula Gusti, jeneng niyat kang tigang perkara, qasdu takrun lan takyine, weruhe bedanipun, niyat iku sawiji-wiji, qasdu ingkang panedya, ingkang niyat iku, dudu bangsa lan suara, ingkang ngadeg sujud rukuk kang rekangat, tan kena kaleru, takyine kang kaping tiga, nyatakken wektu Subuh lan Maghrib, klawan Ngisake pisan.

Terjemahan :

Mengetahui hamba dan Tuhan, niat tiga hal, qasdu takrun dan takyin, ketahuilah perbedaannya niat yang tiga itu satu-persatu, qasdu adalah permohonan, niat itu bukan jenis dan ucapannya, berdiri rukuk dan sujud itu juga bukan niat.

Ping kalih takrun kang gumanti, lungguhira bakdane rakangat, papat lawan tetigane, ing Ngasar lan Subuh, dipun awas sawiji-wiji, jenenge kang rekangat, tan kena kaleru, takyine kang kaping tiga, nyatakken wektu Subuh lan Maghrib, klawan Ngisake pisan.

Terjemahan :

Yang kedua, takrun yang menggantikan, dudukmu stelah rekaat, yang keempat atau ketiga, dalam waktu Ngasar atau Subuh, pahamilah satu-persatu, menghitung rekaat tidak boleh keliru, takyin yang ketiga, menyatakan padaSshalat Subuh, Magrib dan Isya.

Yen nganggoa qasdu takyin, tan sampurna shalate wong ika, yen ora nganggo kepriye, pan batal salatipun, niyat iku jenenge wajib, tan kena tinggal, iya ingkang tetelu, yen lamun meksih nganggoa, qasdu takrun kelawan takyin puniki, shalate tan sampurna.

Terjemahan :

Jika (tidak) memakai qasdu takyin, maka salatnya orang itu tidak sempurna, jika tidak memakai bagaimana, apakah batal shalatnya, niat itu adalah yang wajib, yang tak boleh ditinggal, sedangkan ketiganya, qasdu takrun dan takyin itu, jika tak dipakai shalatnya tidak sempurna (tetapi tidak batal).

Waler sengker pocapan puniki, kang satengah nora duwe duga, dene ayuh bebasane, nggeguyu peksa weruh, pangucape, pegel kena ati, tan kena den kalahena, padune wong bingung, kudu ngajak kakerengan, kang saweneh ngaku yen bisa tapsir, katungkul ngudi sastra.

Terjemahan :

Nasehat ini adalah nasehat yang terlarang, yang sebagaian jangan sampai kurang pertimbangan, peribahasanya menertawakan memaksa (orang yang) hendak tahu, perkataannya menyakitkan hati, tak bisa dikalahkan, justru (sebenarnya) itu orang yang bingung, ingin mengajak pertengkaran, dan menyombongkan kalau bisa ilmu tafsir, (tapi) terlalu mementingkan nilai susastranya.

Atakona ingkang padha mukmin, jeneng kawruh sejatine shalat, den weruh pisah kumpule, pundi kang mukmin tuhu, iya iku ingkang ngawruhi, sejatine wong shalat, pisah kumpulipun, dudu shalate kawula, sejatine kanugrahaning Hyang Widhi, kang tiba mring kawula.

Terjemahan :

Bertanya pada orang mukmin, tentang pengertian shalat, ketahuilah berpisah dan berkumlpulnya, siapakah orang mukmin sebenarnya, yaitu orang yeng mengetahui, kesejatian shalat, dan berpisah bersatunya (hanba dan Tuhan), shalat itu bukanlah shalat hamba, melainkan anugrah Tuhan yang melimpah pada hamba.

Ingkang tinggal shalat mapan wajib, wus sampurna ingkang tinggal shalat, yogya apa pangawruhe, lamun tan kaya iku, siya-siya dennya nglampahi, angel jeneng shalat, manawa kaleru, dwn dalih atinggal pisan, bebayane aninggal shalat sejati, pan wajib linakonan.

Terjemahan :

Yang meninggalkan shalatyang wajib, dan yang sudah sempurna “meninggalkan shalat”, seperti apa perbuatannya, jika tidak tahu sia-sia olehnya menjalani, sulit memahami shalat, jangan sampai keliru, dikiranya sudah bersatu (padahal belum), bahayanya meninggalkan shalat sejati, yang wajib dilakukan.

Lamun tinggal shalat apan kapir, nora kena mayite dinusan, wong mati bangka hukume, kelawan malihipun, nora tinggal lan bukti, ingkang tinggal shalat, iku janjinipun, lawan malih nora apsah, anembeleh angrusak kalimah kalih, iya wong atinggal shalat.

Terjemahan :

Jika meninggalkan shalat adalah kafir, tak boleh mayatnya dimandikan, itu adalah orang yang mati tidak sempurna, tidak berhak meninggalkan bukti, itulah orang yang meninggalkan shalat, itulah janjinya, dan lagi tidak absah menyembelih (karena) telah mrusak kalimah dua (syahadat), itulah orang yang meninggalkan shalat.