Jumat, 25 September 2009

KIDUNG RUMEKSA ING WENGI

Menatap zaman edan yang begitu menyengsarakan sendi-sendi kehidupan rakyat, hidup serba tidak menentu, semuanya serba sulit menentukan sikap, serta tidak ada fundamen keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang benar dan kokoh, sebenarnya sudah diantisipasi nenek moyang kita jauh hari sebelum hal itu terjadi. Orang-orang yang Waskita ”wong kang limpad ing budi” (orang-orang yang mampu membaca tanda jaman).
Salah satu alternatif dari sumbangan orang Jawa menghadapi jaman edan ialah membaca ”Kidung Rumekso Ing Wengi”(KRIW), yang merupakan karya Sunan Kalijaga sehabis sembahyang malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering dilantunkan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll atau peronda di malam hari yang sunyi.
Bait yang utama dari KRIW itu sangat dikenal karena berisi mantra tolak balak, sedangkan bait selanjutnya yang berjumlah delapan jarang dinyanyikan karena dianggap terlalu panjang.
Laku kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.

Kidung Rumeksa Ing Wengi
----------------------------
Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno
Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak
Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa
Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman
Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhamad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal


Terjemahan dalam bahasa indonesia:
Ada kidung rumekso ing wengi. Yang menjadikan kuat selamat terbebas
dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun
tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.
Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi
rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.

Jumat, 18 September 2009

TAROT DALAM PETA DAN POLA JIWA KALACAKRA

Karya sastra Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu telah mengilhami saya untuk menciptakan sebuah bagan yang merupakan peta dan pola jiwa menurut keilmuan tarot yang sekali gus disempurnakan dengan carakan walik.



1. Roh Suci - Cakra Mahkota 2. Dzatullah - Cakra mata ketiga (maskulin) 3. Sirullah - Cakra Mata Ketiga (feminin) 4. Sifatullah - Cakra Tenggerokan 5. Wujudullah - Cakra Tenggerokan 6. Kamayan - Cakra Jantung 7. Prabowo - Cakra Pusar 8. Pangaribowo - Cakra pusar 9. Kodratullah - Cakra Kemaluan 10.Bayu Sejati - Cakra Dasar 11.Kharomah - titik pusat di antara Dzatullah, Sirullah, Sifatullah, dan Wujudullah

Penjabaran Peta Jiwa Kalacakra.

10. BAYU SEJATI, tubuh dan sensasi; perwujudan segala sesuatu yang membumi. Pusat hidup keseharian anda, yang memuat empat elemen: api, air, udara, dan bumi. Atauyang juga dapat diuraikan sebagai luwamah, amarah, supiah, mutmainah), yaitu pemicu timbulnya aneka macam keinginan. Hasil secara fisik atau dimaknai sebagai kendaraan. Lingkungan. Rumah, Tubuh. Perasaan dan pengertian. Apakah yang menjadi titik pusat yang mendasari Anda? Bagaimana caranya hal itu secara fisik memanifestasi Anda? Bagaimana suasananya?

Cakra dasar. Daya kekuatan tenaga kekuasaan Allah. Energi Kundalini. Pusat lauwamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Empat warna menurut ritual Jawa: merah (sirullah), putih (dzatullah), hijau lumut (wujulullah), kuning (air)

Hurufnya: nga, ta
Nga, Ngracut busono ning manungso
Ta, thukul soko niat

9. KODRATULLAH, dasar, Bulan. Zat dasar kesadaran, ide-ide cemerlang, impian, khayalan, gairah. Kegiatan kemampuan pada unsur-unsur kegaiban, dan tembus pandang. Dasar masa silam, atau karma. Kebiasaan-kebiasaan. Kumpulan bawah sadar. Bagaiimana gairah Anda dalam keadaan tersebut? Apa yang terjadi dalam dunia astral, yakni dalam alam bawah sadar Anda? Apa dasar kesadaran Anda? Kegaiban apa, atau kegiatan tembus pandang apa yang mempengaruhi Anda?

Cakra kemaluan. Bayangan Rahsa Jati. Kekuatan dan keindahan. Syahwat. Warnanya ungu.

Hurufnya ba, ga.
Ba, Bayu Sejati kang andalani
Ga, Guru Sejati kang muruki

8. PANGARIBOWO, kemegahan, Mercury. Apa yang kamu pikirkan. Ilmu mantik. Kecerdasan, penalaran. Pengetahuan benar dan palsu. Yaitu tempat disimpannya hukum-hukum moral dan kebenaran. Ekspresi pengungkapan lisan, dan berkomunikasi. Perajin. Ilmuwan. Peneliti. Perencana. Teknologi. Perencanaan. Ambisi. Kemampuan menaklukkan. Sihir. Perlambang dan kiasan. Penuh akal. Jahil dan senang menggrecoki Bagaimana Anda berpikir dan berkomunikasi? Bagaimana Anda menggunakan pengetahuan kekuatan gaib Anda? Kebenaran apakah dari perihal tersebut dan apakah hal itu dinyatakan secara gamblang?

Cakra pusar. Bayangan Roh Suci. Angan-angan. Daya cipta. Ilmu mantik. Moral. Kemegahan. Warnanya oranye.

Hurufnya ya, ja.
Ya, Yen rumonso tanpo kirono
Ja, Jumbuhing kawulo Gusti

7. PRABOWO, perasaan, mencapai kemenangan, Venus. Apa yang kamu cintai. Keinginan-keinginan di belakang motivasi dan semangat. Ilham. Perasaan-perasaan suka dan tidak suka. Kemitraan dengan orang lain, terutama yang berhubungan dengan kelamin. Kenikmatan berkesenian dan hawa napsu. Menemukan keindahan. Perasaan-perasaan. Penghargaan. - erat hubungannya dengan titik solar pleksus) Kehendak apakah yang berada di belakang motivasi-motivasi Anda? Bagaimana hubungan Anda dengan orangt-orang lain? Apakah yang Anda cintai? Bagaimana Anda melihat dan merasakan pengalaman keindahan dan kenikmatan?

Cakra pusar. Bayangan Guru Sejati. Penalaran. Komunikasi. Daya kekuatan gaib. Pemahaman kenikmatan dan keindahan. Warnanya hijau dalam spiritual Jawa.

Hurufnya ma, nya
Ma, Mati biso bali
Nya, Nyoto tanpo mata, ngerti tanpo diwuruki.

6. KAMAYAN, keindahan, cinta - erat hubungannya dengan cakra jantung. Planet Matahari Apakah inti permasalahan yang Anda hadapi? Bagaimana kesehatan dan stamina Anda? Apakah cita-cita dan kecenderungan minat Anda? Bagaimana orang melihat Anda?

Cakra jantung. Bayangan Allah. Cinta tanpa pamrih. Warnanya kuning kemilau dalam spiritual Jawa.

Hurufnya, da pa
Da, Dhuwur pungkasane, endhek wiwitane
Pa, papan tanpo kiblat

5. WUJUDULLAH, letak kemauan, kekuatan dan semangat. Saturnus. Bagaimana Anda menghadapi setiap tantangan, hambatan, frustrasi dan ketidak selarasan? Apakah kebiasaan-kebiasaan jelek yang harus dihilangkan dan kendala yang harus Anda atasi? Di mana Anda melampiaskan sifat agresi dan kemarahan Anda?

Cakra tenggorokan. Lawwamah. Mars. Daging. Elemen tanah. Semangat, kekuatan kemauan, dendam, tabah, tamak, lamban. Warna hitam dalam spiritual Jawa

Hurufnya sa, ta.
Sa, Sifat hono kang wiwit.
Ta, Tetep jumeneng ing Dzat kang wiwit.

4. SIFATULLAH, limpahan rahmat, cinta, pengawasan, pengendalian. Apakah peluang-peluang dan pemberian-pemberian yang Anda pernah terima? Siapa dan apa yang membantu Anda selama ini? Di manakah kemampuan Anda dan bagaimana kemampuan itu dikenali masyarakat lingkungan Anda?

Cakra tenggorokan. Sifatullah. Yupiter. Air. Tulang sumsum. Hasrat keinginan. Limpahan rahmat. Akal-budi (mind). Pengendalian dan pengawasan. Bijaksana dan arif. Anugerah yang pernah diterima. Warna kuning muda dalam spiritual Jawa.

Hurufnya la, wa,
La, lali eling wewatasane.
Wa, Wujud kang kirono.

3. SIRULLAH, pengertian/pemahaman - erat hubungannya dengan cakra mata ketiga. Saturnus. Bagaimana Anda mengungkapkan gagasan-gagasan Anda? Apa yang Anda pelajari dari keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala yang ada? Bagaimana sifat feminin keibuan yang dimanifestasikan oleh ibu?

Cakra Mata Ketiga. Amarah. Darah. Elemen api. Sisi feminin. Emosi. Tekad dan ketekunan. Warna merah

Hurufnya ra, ca.
Ra, Roso kuoso tanpo kirono.
Ca, Cipto roso karso kuoso

2. DZATULLAH, kearifan/sabda Tuhan - erat hubungannya dengan mata ketiga. Kemauan menukik dunia spiritual. Uranus Energi apa yang mempengaruhi kepribadian Anda? Bagaimana Anda mengambil inisiatif dan melaksanakan dorongan-dorongan kehendak Anda? Kearifan apa yang anda pelajari dari setiap situasi? Nilai apa yang berkesan tentang sifat maskulin dari bapak?

Cakra Mata Ketiga. Mutmainah. Napas. Elemen Udara. GURU SEJATI. Sabda Tuhan. Sisi maskulin. Pasrah. Watak jernih. Belas kasih. Sisi maskulin. Warna putih berdasar spiritual Jawa.

Hurufnya da, ka.
Da, Dumadi kang tanpo kinardi.
Ka, Karso juoso tanpo kirono.

1. ROH SUCI Alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi.Neptunus. Apakah hal yang ideal yang menjadi idaman Anda? Apakah alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi?

Hurufnya na, ha
Na, Nur urip cahyo wewayangan,
Ha, Huripku cahyaning Allah

KHAROMAH - terletak pada titik tengah antara Sirullah-Dzatullah-Wujudullah-Sifatullah. Pengetahuan tersembunyi apakah yang dapat menolong Anda, memanifestasikan aspirasi-aspirasi luhung Anda? Apakah Anda siap menggunakannya?

Apa yang dijelaskan oleh Wujudullah - Kamayan - Prabowo tentang dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda?

Bagaimana Pangaribowo - Kamayan - Sifatullah menggambarkan komunikasi, penulisan, penerbitan perjalanan, pengajaran dan filsafat Anda?

Bagaimana Anda mencapai transformasi diri melalui energi yang tergambar pada Tonggak Tengah: Roh Suci - Kamayan - Kodratullah - Bayu Sejati?

Nadi Kalacakra sebagai penghubung Periksalah kembali struktur titik-titik pandang diagonal Wujudullah - Kamayan - Prabowo yang menggambarkan dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda

Ani Sekarningsih